
La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka film drama religi-romantis
La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka (2025) adalah drama religi-romantis yang mengangkat kisah pencarian makna cinta dan pengampunan di tengah luka masa lalu. Film ini mengikuti perjalanan Hana, seorang perempuan muda yang tampak tenang di luar, namun menyimpan kepedihan mendalam karena dosa dan trauma yang belum terselesaikan. Setelah tragedi yang mengguncang keluarganya, Hana memutuskan pergi ke Kyoto, Jepang, untuk menata ulang hidup dan hati yang hancur.
Di negeri asing itu, ia bertemu dengan Haris, seorang mahasiswa Indonesia yang religius dan berhati lembut, serta Akira, seorang pemuda Jepang mualaf yang tengah mencari jati diri. Ketiganya terikat dalam hubungan yang rumit antara cinta, masa lalu, dan spiritualitas. Hana mulai merasakan cahaya harapan melalui kebaikan dan perhatian Haris, namun luka di hatinya terus menghantui, terutama ketika dosa yang selama ini disembunyikannya terancam terbongkar.
Konflik memuncak ketika Hana harus memilih antara memaafkan dirinya sendiri atau terus dihantui masa lalu. Film ini menggambarkan bahwa cinta sejati bukan hanya tentang memiliki, tapi juga tentang keberanian mengakui kesalahan, menghadapi luka, dan belajar memaafkan, baik kepada orang lain maupun diri sendiri. Di tengah pergolakan batin dan perbedaan budaya, tokoh-tokoh film ini berjuang menemukan jalan pulang — bukan hanya secara fisik, tapi juga spiritual.
“La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka” (2025) adalah kisah yang menyentuh hati, dikemas dengan visual yang indah dan dialog penuh makna. Film ini mengajak penonton merenung tentang keteguhan iman, keikhlasan, dan kekuatan memulai kembali. Sebuah perjalanan emosional tentang cinta yang diuji, luka yang disembuhkan, dan dosa yang diampuni — semua dalam balutan pesan bahwa tak ada kesedihan yang abadi bagi mereka yang berserah.