Spirit in the Blood (2024) adalah film thriller horor yang disutradarai oleh Carly May Borgstrom. Film ini mengisahkan Emerson Grimm (diperankan oleh Summer H. Howell), seorang gadis berusia 14 tahun yang pindah bersama keluarganya ke St. Belvedere, sebuah komunitas pegunungan yang terpencil dan sangat religius. Setibanya di sana, seorang gadis lokal berusia 15 tahun bernama Rebecca menghilang secara misterius. Ketika tubuh Rebecca ditemukan dalam kondisi mengenaskan, pendeta setempat, Carl, menyalahkan serangan hewan liar. Namun, Emerson merasa ada sesuatu yang lebih jahat di balik kejadian tersebut setelah ia mengalami pertemuan dengan makhluk misterius yang ia sebut “Monster”.

Awalnya, Emerson dianggap berkhayal dan diasingkan oleh komunitas. Namun, Delilah, seorang gadis pemberontak yang juga merasa terpinggirkan, mulai mempercayai cerita Emerson. Mereka berdua, bersama teman-teman sekelas mereka, melakukan ritual untuk memanggil ‘Roh Gelap’ mereka sebagai cara untuk menghadapi predator yang mereka yakini mengintai kota mereka.

Seiring berjalannya waktu, Emerson dan Delilah mulai merasakan perubahan dalam diri mereka. Ritual-ritual yang mereka lakukan semakin intens, dan mereka mulai menyadari bahwa mereka telah membangkitkan kekuatan gelap yang tidak sepenuhnya mereka pahami. Ketika salah satu korban lainnya ditemukan tewas, komunitas menuduh mereka bertanggung jawab dan mencabut kekuatan mereka. Pendeta Carl, yang sebelumnya meremehkan mereka, kini menjadi musuh yang harus mereka hadapi.

Dalam klimaks cerita, Emerson dan Delilah memutuskan untuk menghadapi ancaman yang sebenarnya. Mereka menemukan bahwa “Monster” yang selama ini mereka takuti ternyata adalah seorang pria yang menyamar, salah satu relawan yang seharusnya melindungi mereka. Dengan keberanian dan kekuatan yang telah mereka temukan dalam diri mereka, mereka berhasil mengalahkan sang predator. Film ini berakhir dengan Emerson dan Delilah bersepeda bersama, meninggalkan masa lalu mereka dan siap menghadapi masa depan yang penuh kemungkinan.