
The Boy with Pink Trousers film drama mengangkat kisah nyata
The Boy with Pink Trousers (2024), disutradarai oleh Margherita Ferri, adalah film drama Italia yang mengangkat kisah nyata Andrea Spezzacatena, seorang remaja berusia 15 tahun yang bunuh diri pada tahun 2012 setelah menjadi korban perundungan dan perundungan daring. Film ini berfokus pada kehidupan Andrea, menggambarkan bagaimana kata-kata dan tindakan dapat memiliki dampak yang mendalam pada individu muda yang rentan.
Andrea adalah seorang siswa cerdas dan berbakat dalam bernyanyi, yang diterima di paduan suara elit. Ia berteman dengan Sara, seorang teman sekelas yang juga memiliki minat dalam dunia film. Namun, hubungan Andrea dengan Christian, seorang siswa populer yang meminta bantuan Andrea dalam pelajaran, berubah menjadi hubungan yang merugikan. Christian memanfaatkan kebaikan Andrea dan akhirnya menjebaknya dalam sebuah lelucon yang mengarah pada perundungan publik yang menghancurkan harga dirinya.
Perundungan ini berlanjut di dunia maya, di mana Andrea menjadi sasaran ejekan dan penghinaan dari teman-temannya. Meskipun ia berusaha untuk tetap tegar dan melanjutkan hidup, tekanan sosial dan emosional yang dialaminya semakin berat. Film ini menggambarkan bagaimana perundungan dapat merusak jiwa remaja dan pentingnya dukungan dari keluarga dan teman-teman untuk menghadapinya.
Setelah kematian Andrea, ibunya, Teresa, menulis buku berjudul Andrea: Beyond the Pink Pants, yang menceritakan pengalaman dan perjuangan putranya. Film ini tidak hanya mengenang Andrea, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya perundungan dan pentingnya empati dalam masyarakat. Dengan narasi yang menyentuh dan visual yang kuat, The Boy with Pink Trousers mengajak penonton untuk merenung dan bertindak demi mencegah tragedi serupa.