Cristine (2025) adalah sebuah drama psikologis yang mengisahkan tentang Cristine, seorang wanita muda yang hidup dalam bayang-bayang masa lalu yang kelam. Setelah tumbuh di lingkungan yang penuh kekerasan dan pengabaian, Cristine berjuang untuk membangun kehidupan baru di kota besar, bekerja sebagai desainer grafis di sebuah perusahaan terkenal. Namun, meskipun terlihat sukses di luar, dia terperangkap dalam trauma psikologis yang menghantui setiap langkahnya, terutama saat mengenang hubungan buruk dengan ibunya yang dulu selalu mengabaikan dan menyakitinya.

Segalanya mulai berubah ketika Cristine bertemu dengan Ardi, seorang psikolog yang baru pindah ke kota tersebut dan membuka praktik di klinik lokal. Ardi, yang memiliki pendekatan berbeda dalam terapi, mulai membantu Cristine untuk mengatasi ketakutannya dan membuka kembali kenangan-kenangan yang terkubur. Meski awalnya menolak, Cristine perlahan mulai merasa nyaman dengan Ardi dan mulai menceritakan kisah-kisah pahit yang selama ini dia simpan. Namun, semakin dalam Cristine mengungkapkan perasaannya, semakin dia merasa terancam oleh kebenaran yang dia ungkapkan, karena trauma yang belum selesai membuatnya meragukan kepercayaan pada orang-orang di sekitarnya.

Ketegangan semakin meningkat ketika Cristine mulai merasakan adanya ancaman dari masa lalunya yang tidak dapat ia hindari. Suatu malam, dia mendapat kabar bahwa ibunya yang telah lama menghilang ditemukan dalam keadaan mengenaskan di sebuah rumah sepi. Kejadian ini memicu serangkaian peristiwa yang membuat Cristine kembali menghadapi rasa sakit yang selama ini dia hindari. Sementara itu, Ardi yang semakin dekat dengan Cristine mulai menghadapi dilema moral tentang seberapa jauh dia boleh terlibat dalam kehidupan pasiennya, terutama saat dia mulai terjerat dalam perasaan pribadi yang kompleks terhadap wanita itu.

Cristine (2025) adalah sebuah perjalanan emosional yang menggali tema tentang penyembuhan, pengampunan, dan pencarian identitas diri. Dalam klimaks yang penuh ketegangan dan kejutan, Cristine harus menghadapi kenyataan bahwa untuk benar-benar sembuh, dia harus berani menghadapi dan menerima masa lalunya, meskipun itu berarti harus mengorbankan kenyamanan yang selama ini dia cari. Film ini tidak hanya tentang trauma, tetapi juga tentang kekuatan untuk menemukan kedamaian dalam diri sendiri dan mengatasi ketakutan terbesar yang menghalangi kebahagiaan sejati.