The Age of Disclosure (2025) berlatar di masa ketika pemerintah dunia mulai membuka dokumen rahasia terkait keberadaan teknologi luar bumi dan proyek-proyek tersembunyi yang selama puluhan tahun ditutupi dari publik. Ketika gelombang “pengungkapan global” ini dimulai, masyarakat seluruh dunia merasa terpukau sekaligus takut. Di tengah kekacauan informasi, seorang jurnalis investigasi bernama Lena Arkwright menemukan bukti bahwa proses pengungkapan tersebut tidak sejujur yang terlihat.

Saat Lena menggali lebih dalam, ia menemukan jejak organisasi bayangan yang memanipulasi dokumen-dokumen tersebut untuk mengendalikan opini publik. Bersama seorang mantan analis intelijen bernama Caleb Thorn, ia perlahan menyadari bahwa kebenaran yang disajikan kepada dunia hanya sebagian kecil dari rahasia yang jauh lebih mengerikan. Penelitiannya membawa mereka ke serangkaian fasilitas tersembunyi yang menyimpan teknologi yang dapat mengubah keseimbangan kekuatan global.

Namun upaya mereka tidak berjalan mulus. Setiap langkah Lena dan Caleb diawasi oleh agen-agen yang berusaha mempertahankan rahasia tersebut tetap terkubur. Mereka harus berhadapan dengan ancaman, sabotase, dan manipulasi informasi yang semakin intens. Saat potongan-potongan fakta semakin jelas, Lena harus memilih antara mengungkap kebenaran kepada dunia atau melindungi orang-orang yang ia sayangi dari konsekuensi besar yang akan mengikuti.

Pada puncaknya, The Age of Disclosure (2025) mempertanyakan batas antara kebenaran dan ilusi dalam era di mana informasi dapat dimanipulasi dengan sangat mudah. Lena dan Caleb menyadari bahwa dunia mungkin belum siap untuk kebenaran sepenuhnya—namun menyembunyikannya bisa berakibat lebih fatal. Film ini menghadirkan kombinasi thriller politik, konspirasi global, dan drama moral tentang keberanian mengungkap sesuatu yang dapat mengubah wajah peradaban manusia.