Chaalchitra Ekhon 2024 Film ini dibuka dengan suasana Kolkata pada awal 1980-an, di mana seorang juru kamera muda bernama Ranjan Dutt tiba di kota besar dengan rasa kagum sekaligus kebingungan. Ia berasal dari latar pedesaan/Darjeeling dan merasa kota itu asing sekaligus memanggilnya. Saat melakukan wawancara, ia bertemu dengan sutradara senior, Kunal Sen, yang sosoknya kuat tetapi penuh misteri dan mempunyai pandangan film yang sangat berbeda dari arus utama.

Ranjan kemudian mendapat kesempatan untuk bekerja sebagai aktor utama dalam proyek film ambisius Kunal Sen — sebuah film yang seolah akan menjadi saksi perubahan dalam perfilman Bengali. Namun dalam prosesnya, ia mulai menyadari bahwa arti dari “menjadi pembuat film” jauh lebih kompleks: ia harus menyesuaikan idealisme dirinya dengan visi sutradara yang tak sepenuhnya terbuka, serta menghadapi konflik batin tentang identitas, etika, dan hubungan mentor-murid.

Sementara itu, Kunal Sen digambarkan sebagai sosok yang karismatik namun keras, yang tidak banyak berbagi naskah dan lebih memercayai intuisi serta eksperimentasi dalam karya-seni. Hubungannya dengan Ranjan bukan hanya profesional, melainkan mulai menjadi sebuah dinamika emosional yang rumit: kekaguman, ketidakpastian, pemberontakan, dan keinginan untuk diakui. Kota Kolkata sebagai latar juga muncul sebagai karakter tersendiri—lingkungan yang kaya budaya, penuh sejarah, sekaligus menuntut adaptasi dan kompromi.

Di akhirnya, Chaalchitra Ekhon tidak menutup dengan jawaban bulat: Ranjan harus memilih apakah ia akan tetap mengikuti jejak Kunal atau menemukan jalannya sendiri. Film ini lebih dari sekadar kisah di balik layar perfilman – ia adalah refleksi tentang warisan personal, perubahan zaman, dan bagaimana karya seni serta hubungan manusia bisa saling mempengaruhi. Sebagai penghormatan kepada sutradara legendaris Mrinal Sen, film ini mengajak penonton merenung tentang apa yang “sekarang” (ekhon) berarti dalam konteks film (“chaalchitra”).