Witchboard (2025) Ketika pasangan muda Emily dan Christian pindah ke rumah tua warisan keluarga di New Orleans, mereka bertekad memulai hidup baru dan meninggalkan masa lalu kelam mereka. Namun, saat merenovasi loteng, mereka menemukan sebuah papan pemanggil arwah tua—sebuah witchboard kuno bertuliskan simbol-simbol yang tidak dikenali, berbeda dari Ouija biasa. Meskipun awalnya dianggap hanya artefak antik, papan tersebut mulai menunjukkan kekuatan yang mengganggu: bayangan yang bergerak sendiri, suara-suara dari balik dinding, dan mimpi-mimpi yang terlalu nyata.

Merasa penasaran namun juga terganggu, Emily mengundang sekelompok teman lama dan seorang medium lokal untuk melakukan sesi pemanggilan roh. Namun, ritual yang mereka lakukan membuka sesuatu yang jauh lebih gelap dari yang mereka bayangkan: arwah seorang penyihir yang dieksekusi pada abad ke-19, yang jiwanya terikat pada papan itu karena pengkhianatan dan dendam. Perlahan, satu per satu dari mereka mulai dihantui, tubuh mereka dikuasai oleh entitas yang ingin kembali ke dunia nyata melalui inang manusia.

Di tengah kekacauan dan meningkatnya kematian aneh, Christian menggali sejarah keluarga Emily dan menemukan bahwa rumah itu dulu adalah tempat perburuan penyihir rahasia, dan Emily sendiri mungkin memiliki keterkaitan darah dengan penyihir yang terikat dalam witchboard. Dalam upaya untuk menghentikan kutukan tersebut, mereka harus mengungkap ritual pemurnian yang sudah lama hilang—sebelum arwah yang terbangun menguasai tubuh Emily sepenuhnya dan membangkitkan kekuatan jahat yang telah terkubur selama berabad-abad.

Witchboard (2025) adalah horor psikologis dengan atmosfer gelap dan ketegangan perlahan yang membakar. Film ini mengangkat tema warisan kelam, trauma antargenerasi, dan godaan kekuasaan dalam dunia okultisme. Di mana batas antara dunia hidup dan mati semakin tipis, satu panggilan yang salah bisa membuka gerbang yang seharusnya tetap tertutup selamanya.