Lucca’s World (2025) adalah sebuah drama coming-of-age yang penuh warna dan emosional, mengikuti kisah seorang anak bernama Lucca yang berusia 11 tahun dan memiliki imajinasi tak terbatas. Sejak kecil, Lucca merasa dunia nyata terlalu keras dan membingungkan, sehingga ia menciptakan sebuah dunia fantasi di kepalanya—“Lucca’s World”—di mana semua hal berjalan sesuai keinginannya. Dunia ini menjadi pelarian baginya dari kenyataan yang dipenuhi masalah keluarga dan tekanan sekolah.

Cerita berkembang ketika Lucca mulai mengalami kesulitan membedakan dunia nyata dengan dunia imajinasinya. Di dunia fantasi, ia adalah pahlawan yang bisa mengubah segalanya, tetapi di dunia nyata, ia hanyalah seorang anak yang berjuang menghadapi perceraian orang tua dan perundungan di sekolah. Konflik batin ini membuatnya semakin menarik diri dari realitas, hingga orang-orang di sekitarnya mulai khawatir.

Perjalanan emosional Lucca semakin dalam ketika ia bertemu seorang guru seni yang melihat potensi kreatifnya dan mendorongnya mengekspresikan dunia imajinasi itu lewat gambar dan cerita. Dengan bantuan guru tersebut, Lucca belajar bahwa ia tidak harus melarikan diri dari masalahnya, tetapi bisa menggunakan imajinasinya sebagai cara untuk memahami dan mengatasi rasa sakit.

Film ini ditutup dengan nada hangat dan penuh harapan, memperlihatkan Lucca yang mulai menemukan keseimbangan antara dunia fantasinya dan kenyataan. Lucca’s World menjadi potret indah tentang masa kanak-kanak, kreativitas, dan bagaimana imajinasi bisa menjadi alat penyembuhan. Dengan visual yang kaya dan suasana emosional yang menyentuh, film ini cocok untuk penonton yang menyukai drama keluarga dengan sentuhan magis.