Thammudu (2025) mengisahkan tentang Vikram, seorang pemuda yang tampaknya tidak terikat dengan dunia nyata. Meskipun ia memiliki bakat luar biasa dalam bela diri, Vikram sering kali lebih memilih untuk menghindari konflik dan menjalani hidup dengan cara yang sederhana. Namun, hidupnya berubah drastis ketika ia menjadi saksi mata dalam sebuah perkelahian brutal yang melibatkan orang-orang dari masa lalunya. Tindakan tersebut memaksanya untuk kembali ke dunia yang telah ia coba tinggalkan, di mana keahliannya diuji oleh pertarungan yang lebih besar daripada yang pernah ia bayangkan.

Setelah sebuah insiden yang menyebabkan seseorang yang ia cintai terluka parah, Vikram terpaksa memasuki dunia pertarungan ilegal. Di sinilah ia bertemu dengan Ravi, seorang mantan petarung profesional yang kini menjadi pelatihnya. Melalui latihan keras dan strategi baru, Vikram mulai memahami bahwa kekuatan fisik saja tidak cukup untuk bertahan hidup di dunia yang penuh dengan pengkhianatan ini. Selama perjalanan, Vikram harus menghadapi trauma masa lalunya dan belajar untuk mengendalikan emosi agar tidak kehilangan arah.

Namun, Vikram segera mengetahui bahwa di balik dunia pertarungan ini, ada lebih banyak yang harus ia hadapi. Sebuah organisasi jahat yang mengendalikan sebagian besar dunia pertarungan dan perdagangan gelap mulai mengincar dirinya. Vikram harus memilih apakah ia akan terus berjuang untuk membalaskan dendamnya atau mengungkap kejahatan yang lebih besar yang membayangi semua orang di sekitarnya. Dalam setiap perkelahian, ia semakin menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang kekuatan, tetapi tentang membuat pilihan yang tepat.

Ketika konflik semakin memuncak, Vikram dihadapkan pada pilihan sulit: apakah ia akan berkompromi dengan moralnya demi keuntungan pribadi, atau terus berjuang untuk kebenaran meskipun itu berarti kehilangan segalanya. Thammudu menampilkan perjalanan emosional seorang pria yang berusaha menemukan arti sejati dari kekuatan, keberanian, dan pengorbanan. Dengan ketegangan yang meningkat di setiap langkahnya, film ini mengajak penonton untuk merenungkan apa yang akan dilakukan seseorang untuk bertahan hidup—dan apa yang harus dikorbankan untuk mencapai kemenangan.