Lyora: Penantian Buah Hati (2025) adalah sebuah drama keluarga yang menyentuh hati, mengisahkan perjuangan seorang perempuan muda bernama Lyora (diperankan oleh aktris ternama Indonesia) dalam menghadapi kenyataan pahit tentang ketidakmampuannya untuk memiliki anak. Bersama suaminya, Rama, mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang tampak harmonis di permukaan, namun dihantui oleh tekanan keluarga dan masyarakat tentang kehadiran seorang anak yang tak kunjung datang. Di tengah harapan dan doa, Lyora terus memendam kesedihan yang tak bisa ia ungkapkan, bahkan kepada orang terdekatnya.

Perjalanan Lyora menuju kehamilan bukanlah hal yang mudah. Ia mencoba berbagai cara medis dan tradisional, menghadapi stigma, serta menjalani berbagai prosedur yang melelahkan secara fisik dan emosional. Hubungan dengan suaminya mulai diuji, terlebih saat orang tua Rama menyarankan agar mereka mempertimbangkan “jalan lain”. Saat Lyora mulai meragukan dirinya sendiri, ia bertemu dengan seorang perempuan tua bijak di desa, yang membantunya melihat makna cinta dan keluarga dari sudut pandang yang lebih luas.

Di tengah pergolakan batin, Lyora dan Rama akhirnya mempertimbangkan opsi adopsi. Namun keputusan tersebut membuka luka dan rahasia masa lalu yang selama ini tersembunyi—termasuk masa kecil Lyora yang penuh trauma dan ketakutan akan ditinggalkan. Dengan keberanian dan ketulusan hati, Lyora perlahan belajar untuk menerima bahwa menjadi seorang ibu bukan hanya soal melahirkan, tetapi tentang kasih yang tulus, komitmen, dan keberanian mencintai tanpa syarat.

Lyora: Penantian Buah Hati adalah film yang mengangkat tema kesuburan, peran perempuan, dan nilai keluarga dalam masyarakat Indonesia dengan cara yang jujur dan menyentuh. Melalui perjalanan Lyora, film ini menggugah emosi penonton tentang pentingnya menerima diri, membuka hati, dan memahami bahwa cinta sejati tidak selalu datang dalam bentuk yang kita harapkan. Sebuah film yang penuh harapan, luka, dan keindahan dalam perjalanan menjadi orang tua.