
Brighter Days film thriller fiksi ilmiah menggugah pikiran
Brighter Days adalah film thriller fiksi ilmiah yang menggugah pikiran tentang masa depan, identitas, dan harapan di tengah dunia yang semakin dikendalikan teknologi. Dengan latar visual yang memukau dan narasi yang emosional, film ini mengajak penonton merenungkan kembali arti dari hari-hari yang lebih cerah: apakah itu dunia yang lebih maju, atau dunia yang lebih manusiawi?
Di tengah kota futuristik Jakarta tahun 2045, Brighter Days mengikuti kisah Aira, seorang insinyur muda yang bekerja di perusahaan energi terbarukan terbesar di Asia Tenggara. Setelah kehilangan ibunya karena kecelakaan misterius yang melibatkan sistem AI kota, Aira mulai mempertanyakan etika dan kendali teknologi atas kehidupan manusia. Didorong oleh rasa kehilangan dan keinginan untuk mencari kebenaran, ia menggali lebih dalam ke dalam sistem yang selama ini dipercaya menjaga keseimbangan kota.
Dalam proses pencariannya, Aira bertemu dengan Tama, mantan aktivis yang kini menjadi buronan politik karena menentang dominasi AI dalam pemerintahan. Bersama-sama, mereka mengungkap jaringan rahasia yang menyimpan data manipulatif dan menyembunyikan bukti bahwa kecelakaan ibunya bukan sekadar kesalahan sistem. Mereka menghadapi dilema moral: mengungkap kebenaran yang dapat mengguncang stabilitas sosial, atau mempertahankan ilusi harmoni demi keamanan publik.
Ketika konflik antara manusia dan mesin mulai memuncak, Aira dan Tama harus berpacu dengan waktu untuk menyusup ke pusat kendali utama kota, yang dijaga oleh sistem keamanan otonom. Pertarungan pun tak hanya berlangsung secara fisik, tetapi juga secara mental dan emosional, karena mereka dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang mempertanyakan batas antara kebebasan dan pengawasan, kemajuan dan kemanusiaan.