
Ballot (Balota) drama politik tentang integritas, ambisi
Ballot (Balota) adalah sebuah drama politik yang mengangkat tema tentang integritas, ambisi, dan perjuangan di tengah sistem pemilihan yang penuh ketidakadilan. Cerita ini berfokus pada seorang pejabat muda bernama Ardi, yang baru saja diangkat menjadi kepala distrik di sebuah daerah kecil. Ardi penuh dengan idealisme dan tekad untuk membawa perubahan positif bagi masyarakatnya, dengan cara yang transparan dan adil.
Namun, seiring dengan perjalanan politiknya, Ardi segera menyadari bahwa dunia politik tidaklah sesederhana yang dia bayangkan. Di balik layar, banyak permainan kotor yang melibatkan tekanan dari elit politik, uang, dan korupsi yang merajalela. Di tengah situasi yang semakin menegangkan, Ardi dihadapkan pada pilihan sulit: tetap mempertahankan prinsip-prinsipnya atau bergabung dengan sistem yang telah ada demi keberlanjutan karir dan kekuasaan.
Ketika menjelang pemilihan umum yang akan menentukan masa depannya, Ardi harus berhadapan dengan berbagai pihak yang mencoba menggoyahkan keyakinannya. Termasuk, rival politik yang licik dan manipulatif, serta pihak-pihak yang berkepentingan untuk mempertahankan status quo demi keuntungan pribadi mereka. Ardi pun harus memutuskan apakah dia akan mengikuti jalur yang benar meskipun penuh resiko, ataukah terjerat dalam arus kekuasaan yang semakin korup.
Ballot (Balota) bukan hanya sebuah kisah tentang pemilu dan politik, tetapi juga tentang perjuangan moral seseorang dalam menghadapi godaan untuk berkompromi demi kepentingan pribadi. Dengan ketegangan yang tinggi dan plot yang penuh dengan intrik, film ini menggali dinamika antara idealisme dan kenyataan, serta pentingnya integritas dalam sistem demokrasi yang terancam.
Dengan latar belakang politik yang kuat, Ballot (Balota) menyentuh isu-isu kontemporer tentang pemilu, hak suara, dan tantangan yang dihadapi oleh mereka yang berusaha untuk memperjuangkan keadilan di tengah-tengah sistem yang penuh dengan kekuasaan dan manipulasi.