The Jurassic Games: Extinction kisah melawan dinosaurus buas
The Jurassic Games: Extinction (2025) Di masa depan yang suram, acara televisi paling populer di dunia adalah “The Jurassic Games” — sebuah kompetisi kejam di mana sepuluh tahanan hukuman mati dipaksa memasuki dunia realitas virtual canggih untuk bertempur melawan dinosaurus-buas demi kesempatan kedua hidup. Musim baru dibuka dengan pembawa acara baru, Joy LaFort (diperankan oleh Katie Burgess), yang siap memandu pertandingan maut ini namun segera menyadari bahwa permainan tak lagi sekadar simulasi.
Para kontestan, yang awalnya melihat permainan ini sebagai jalan keluar dari kematian yang dijanjikan, dengan cepat menyadari bahwa sistem mulai kehilangan kendali: dinosaurus-engineered yang seharusnya hanya simulasi mulai bertindak nyata, lubang keamanan muncul, dan arena berubah menjadi medan perang hidup yang lebih mematikan dari skenario apa pun yang pernah dipersiapkan. Ketegangan meningkat saat peserta satu per satu menghadapi raptor, tiran-raptor bersinar laser, dan karakter non-virtual lainnya yang ternyata memiliki agenda sendiri di balik layar.
Sementara itu, Joy LaFort harus menghadapi realitas bahwa ia bukan sekadar pembawa acara — ia juga bagian dari skema yang lebih besar. Permainan yang telah menjadi hiburan dunia ini ternyata menyimpan rahasia tentang kontrol massal, perjudian nyawa manusia, dan eksperimen genetika dinosaurus yang jauh melampaui ekspektasi. Konflik antara slogan “kesempatan kedua” dan kenyataan brutal bahwa hidup peserta dimanipulasi secara sistemik menjadi inti narasi.
Di klimaks film, ketika dunia menonton dan taruhan mencapai puncaknya, para tahanan harus memilih antara menyerah atau melawan sistem yang menciptakan mereka — melawan dinosaurus yang sudah tidak terkendali dan melawan manusia-yang-mengendalikannya. Keselamatan bukan sekadar bertahan hidup dalam permainan, melainkan mematahkan mekanisme di baliknya. The Jurassic Games: Extinction menjadi lebih dari sekadar film dinosaurus: ia adalah refleksi kekerasan hiburan, teknologi yang tidak terkendali, dan nilai manusia yang dipertaruhkan.