Good Boy film bergenre comedy horror Sutradara: Ben Leonberg
Good Boy 2025 Todd, seorang pria yang menderita penyakit paru‑paru kronis, memutuskan meninggalkan kesibukan dan polusi kota New York dan pindah ke rumah kuno milik kakeknya di pedesaan New Jersey bersama anjing setianya, Indy, seekor Nova Scotia Duck Tolling Retriever. Rumah tersebut lama ditinggalkan, dikelilingi hutan, dan memiliki reputasi bahwa hal‑hal aneh sering terjadi di sana, terutama sejak kematian kakek Todd. Meskipun ada peringatan dari saudara Todd bahwa rumah itu mungkin berhantu, Todd berharap suasana alam dan ketenangan bisa membantu kondisi kesehatannya.
Segera setelah tiba, Indy mulai merasakan bahwa ada sesuatu yang sangat tidak beres di rumah tersebut. Dia menangkap bayangan yang tak jelas, mendengar suara‑suara samar di malam hari, bahkan melihat kehadiran yang hanya bisa dia lihat — entitas gelap berwujud humanoid dan penampakan anjing yang sudah mati, Bandit, yang dulunya pemilik kakek juga. Semua ini membuat keadaan menjadi tegang dan tidak nyaman, terutama karena Todd sendiri mulai menunjukkan gejala fisik dan psikologis yang memburuk, termasuk batuk yang semakin parah dan kelelahan.
Indy, sebagai narator tanpa dialog manusia, harus mengandalkan indera kelinci‑hidung, pendengaran yang sensitif, penglihatan pada bayangan dan kegelapan untuk mendeteksi apa yang tidak bisa dilihat Todd atau manusia di sekitarnya. Perasaan setianya mendorong Indy untuk terus mencoba melindungi Todd, meskipun sulit berdialog atau berkomunikasi secara langsung. Kadang muncul keraguan: apakah semua yang dia lihat benar‑benar akibat supranatural, ataukah gejala fisik serta penyakit Todd memberi pengaruh pada persepsinya sendiri.
Konflik memuncak ketika kondisi Todd makin parah dan entitas gelap itu tampak semakin menguasai rumah. Dalam momen klimaks yang emosional, Indy harus membuat keputusan berani untuk menyelamatkan sahabat manusianya, meskipun harus menghadapi kegelapan literal dan metaforis. Walau film ini menyelipkan banyak ketakutan atmosferik dan visual yang menegangkan melalui perspektif anjing, di akhirnya tema tentang kesetiaan, kehilangan, dan batas antara hidup dan mati menjadi sangat terasa. Indyk tetap selamat, tapi kisah berakhir dengan kesedihan dan keharuan — sebuah penghargaan untuk ikatan tak terputus antara hewan peliharaan dan pemiliknya.