Abraham’s Boys: A Dracula Story sebuah film horor psikologis
Abraham’s Boys: A Dracula Story (2025) adalah sebuah film horor psikologis Amerika yang ditulis dan disutradarai oleh Natasha Kermani, dengan narasi berdasarkan cerpen karya Joe Hill, putra penulis Stephen King. Film ini berfungsi sebagai lanjutan dari kisah klasik Dracula, namun dengan pendekatan unik: kisahnya berfokus pada keluarga Van Helsing yang mencoba melanjutkan hidup pasca kekalahan Dracula, hanya untuk dihadapkan pada keraguan dan horor internal.
Setelah peristiwa klasik Dracula, Dr. Abraham Van Helsing (Titus Welliver) dan Mina Van Helsing (Jocelin Donahue) menetap di California bersama kedua putra mereka, Max (Brady Hepner) dan Rudy (Judah Mackey), berharap untuk hidup tenang jauh dari masa lalu gelap mereka. Namun, kedamaian itu terganggu ketika Mina mulai menunjukkan perilaku aneh, ketegangan antara keluarga meningkat, dan anak-anak mulai menyaksikan sisi gelap sang ayah—membuat mereka mempertanyakan realitas dan niat sebenarnya di balik peran mereka dalam “perburuan vampir”
Film ini mendapat sambutan beragam dari kritikus. Beberapa mengapresiasi kecermatan visual dan fokus cerita yang karakter-berat, tetapi banyak yang menyayangkan tempo film yang lambat serta eksekusi plot yang terasa datar dan tidak menggugah secara emosional. Meski begitu, interpretasi film yang menyoroti loyalitas keluarga dan trauma—dengan estetika yang menyerupai drama psikologis seperti Frailty atau There Will Be Blood—memberi warna berbeda pada genre horor klasik.
Abraham’s Boys: A Dracula Story adalah pandangan baru nan kelam terhadap legenda Van Helsing. Alih-alih menampilkan vampir sebagai monster eksternal, film ini menghadirkan teror dari dalam—pertanyaan tentang kepercayaan, kontrol, dan identitas yang membayang di dalam rumah sendiri.