Eternal Return menyelidiki dunia yang penuh dengan misteri
Eternal Return (2025) adalah sebuah film fiksi ilmiah yang menyelidiki konsep waktu, takdir, dan reinkarnasi dalam dunia yang penuh dengan misteri dan ketegangan. Cerita ini mengikuti Ethan, seorang ilmuwan yang bekerja di sebuah proyek eksperimental untuk mengatasi kematian dengan cara memanipulasi waktu. Setelah sebuah kecelakaan mengerikan yang menghilangkan nyawa istrinya, Maya, dalam sebuah eksperimen yang gagal, Ethan terobsesi dengan ide untuk menghidupkannya kembali. Bertekad untuk menyelamatkan Maya, ia menciptakan sebuah mesin waktu yang memungkinkan seseorang untuk kembali ke masa lalu—namun dengan harga yang sangat mahal.
Ketika Ethan berhasil menghidupkan kembali Maya, ia menyadari bahwa mesin waktu tidak hanya membawa Maya kembali, tetapi juga memunculkan konsekuensi yang lebih besar dan tak terduga. Setiap kali Maya kembali, peristiwa-peristiwa yang tampaknya tak terhubung menjadi semakin kacau dan sulit dipahami. Waktu menjadi semakin melengkung, dengan kehidupan mereka terjebak dalam siklus abadi yang terus berulang. Masing-masing iterasi mengungkapkan lebih banyak tentang masa lalu mereka, namun juga semakin mendekatkan mereka pada kenyataan bahwa tidak ada cara untuk keluar dari siklus tersebut.
Bersama dengan Maya, Ethan berusaha mencari cara untuk memecahkan teka-teki ini, tetapi mereka mulai sadar bahwa setiap upaya untuk mengubah takdir justru semakin memperburuk keadaan. Setiap kali mereka kembali, mereka bertemu dengan versi-versi lain dari diri mereka, dan mereka semakin terjebak dalam kebingungannya, tak bisa membedakan kenyataan dari ilusi. Sementara itu, seorang karakter misterius bernama Kieran, yang memiliki pengetahuan lebih dalam tentang mesin waktu, mulai muncul dan memberi petunjuk-petunjuk samar tentang cara menghentikan siklus tersebut. Namun, ia menyembunyikan motivasi tersembunyi yang membuat Ethan ragu akan niat sebenarnya.
Di akhir film, Eternal Return mengeksplorasi ide bahwa takdir mungkin tidak dapat diubah, dan bahwa kehidupan yang kita anggap sebagai “ulang” sebenarnya merupakan pengingat untuk menghargai momen yang ada. Ethan dan Maya akhirnya harus membuat pilihan sulit: apakah mereka akan terus terjebak dalam siklus waktu yang tiada akhir demi kebersamaan mereka, atau menerima kenyataan bahwa cinta dan hidup harus dihargai dalam setiap waktu yang terbatas. Film ini berakhir dengan pertanyaan besar tentang arti kehidupan, takdir, dan waktu, yang akan terus menggemakan pemikiran penonton setelah layar pun gelap.