The Last Rodeo (2025) adalah film drama emosional yang mengikuti kisah Jack “Red” Dalton, seorang mantan juara rodeo legendaris yang kini hidup menyendiri di sebuah peternakan kecil di Texas. Setelah bertahun-tahun menjauh dari dunia rodeo karena cedera dan tragedi pribadi, Jack dipaksa kembali ke arena ketika ia mengetahui bahwa rodeo lokal terakhir—tempat di mana ia dulu membangun namanya—akan ditutup selamanya. Dengan semangat yang nyaris padam, ia melihat satu kesempatan terakhir untuk memperbaiki kesalahan masa lalu dan meninggalkan warisan yang berarti.

Saat Jack memutuskan untuk ikut serta dalam kompetisi terakhir, ia bertemu kembali dengan putrinya, Casey, seorang pelatih kuda muda yang telah lama menjauh darinya karena hubungan mereka yang retak. Momen-momen latihan, luka lama, dan konflik batin membuka kembali jalan menuju rekonsiliasi. Casey yang keras kepala dan mandiri menjadi cerminan masa muda Jack, dan keduanya harus belajar untuk saling memahami sebelum waktu mereka habis.

Dalam persiapan menghadapi “rodeo terakhir” itu, Jack juga menghadapi tantangan fisik dan emosional yang besar—terutama dari para pesaing muda yang memandangnya sebagai legenda yang sudah usang. Tapi lebih dari sekadar memenangkan gelar, Jack ingin membuktikan bahwa harga diri dan semangat tidak mengenal usia. Ia juga ingin menunjukkan kepada putrinya bahwa perubahan dan pengampunan selalu mungkin, bahkan di akhir perjalanan.

The Last Rodeo adalah kisah tentang cinta keluarga, penebusan, dan keberanian untuk menghadapi masa lalu. Dengan lanskap Amerika yang megah sebagai latarnya dan emosi yang tulus di setiap adegan, film ini menyentuh hati dengan kekuatan narasi tentang orang-orang yang mencari kesempatan kedua—di dalam arena dan dalam kehidupan.