1978 film horror penculikan terhadap sekelompok pemuda
1978 (2025) Berlatar pada malam final Piala Dunia FIFA 1978 antara Argentina dan Belanda, film ini dimulai dengan sekelompok tentara paramiliter yang melakukan penculikan terhadap sekelompok pemuda dari sebuah rumah — awalnya mereka mengira ini adalah tahanan politik di masa rezim militer Argentina. Namun, yang mereka culik ternyata bukan aktivis, melainkan anggota sekte kultus misterius dengan ritual mistis dan kekuatan supranatural.
Setelah dibawa ke pusat penahanan rahasia, penyiksaan brutal pun dimulai. Namun, suasana berubah menjadi mimpi buruk ketika para korban kultus itu bangkit di antara wajah, menunjukkan kekuatan gelap yang tidak manusiawi. Filem ini perlahan beralih dari thriller politik menjadi horor supranatural ketika kultus itu membalas dendam dengan kekerasan yang mencekam .
Secara visual, 1978 menampilkan gaya sinematografi yang menekan, menyerupai estetika giallo Italia, dengan pencahayaan redup dan atmosfer mencekam. Ulasan memuji bagaimana film ini “merobek dinding antara politik dan horor,” dan menjadi “saksi bisu dari luka masa lalu” di Argentina yang terus bergema . Namun, beberapa kritikus menilai ia meninggalkan banyak hal yang tak terjawab, membuat cerita terasa kurang lengkap di bagian klimaks.
Tanggapan penonton beragam: sementara satu reviewer memuji karya ini sebagai “The best Latin American horror film of the year” dan “a Fulci‑inspired descent into political terror”, ada pula yang menilai bagian akhir terasa terburu‑buru serta dialog sangat minim . Namun secara umum, 1978 dianggap sebagai perpaduan berani antara kisah politik nyata rezim militer dan horor okultisme yang brutal — kekuatan utama film ini terletak pada atmosfernya yang menghantui dan kemampuannya menghadirkan luka sejarah Argentina melalui kacamata genre horor.