Traumatika berfokus pada Mikey, seorang anak kecil yang mulai mengalami mimpi buruk (night terrors) secara berulang. Awalnya, mimpi‑mimpi itu hanya terasa seperti gangguan tidur yang mengganggu, tetapi segera Mikey menyadari bahwa apa yang ia lihat dalam mimpi mulai muncul dalam kenyataan. Kecemasan dan ketakutan yang ditimbulkan mimpi‑mimpi tersebut semakin mendalam saat ia menyaksikan ia ibunya, Abigail, menunjukkan gejala‑gejala yang aneh dan semakin mengancam.

Abigail, sang ibu, mulai berubah: perilakunya menjadi tak terduga, fisiknya menjadi menyeramkan, dan aura gelap tampaknya menyelubungi rumah serta hubungan mereka. Mikey berusaha mencari tahu apa penyebab perubahan ibunya—apakah ini semata gangguan psikologis, atau sesuatu yang supernatural benar‑benar tengah mengendap di dalam dirinya. Situasi menjadi jauh lebih buruk ketika batas antara kenyataan dan mimpi mulai kabur, dan Mikey tak lagi bisa membedakan mana yang nyata, mana yang hanya produk pikirannya.

Seiring kisah berkembang, dampak dari gangguan ini tidak hanya dirasakan oleh Mikey dan Abigail saja, tetapi mulai mengguncang kehidupan orang‑orang di sekitar mereka. Ada indikasi bahwa kekuatan gelap yang muncul melalui sang ibu memiliki akar trauma masa lalu yang terpendam, dan efeknya bisa menular atau mempengaruhi generasi berikutnya. Film menggabungkan elemen horor supernatural (kepemilikan iblis), unsur psikologis, dan juga cara‑baku horor slasher atau found footage dalam beberapa bagian untuk menambah intensitas.

Di klimaks film, Mikey berada di persimpangan pilihan: terus memerangi kegilaan dan kengerian yang muncul dari ibu dan rumah mereka, atau mencoba mengungkap kebenaran yang lebih dalam tentang masa lalu keluarganya—termasuk rahasia­‑rahasia yang mungkin telah melahirkan kutukan ini. Traumatika tidak hanya berakhir dengan konfrontasi fisik dan supernatural, tetapi juga emosional, mengajak penonton merenungkan bagaimana trauma masa lalu bisa menghantui seseorang, bagaimana rasa takut bisa diwariskan, dan sampai di mana seseorang harus bertahan sebelum menyerah pada kegelapan.