The Making of Minamahal Ketika sutradara muda ambisius bernama Elise Vergara mendapat kesempatan untuk membuat ulang film klasik Filipina Minamahal dari tahun 1992, ia merasa ini adalah proyek impian sekaligus tantangan besar. Dikenal karena visinya yang modern dan sensitif, Elise ingin memberi napas baru pada kisah cinta legendaris tersebut. Namun, di balik layar, proses pembuatan film ini ternyata jauh lebih rumit dari yang ia bayangkan—diplomasi dengan produser, konflik antar pemain utama, serta tekanan ekspektasi dari para penggemar film orisinal.

Dalam upaya mempertahankan integritas artistiknya, Elise mulai mempertanyakan batas antara kesetiaan terhadap materi asli dan kebebasan kreatif. Ketika ia menjalin hubungan emosional dengan aktor utama yang memerankan karakter “Carlitos”, Elise perlahan terseret dalam dinamika yang mencerminkan kisah cinta dalam film yang sedang ia garap. Realita dan fiksi mulai kabur, dan Elise menemukan dirinya berada dalam dilema pribadi yang mengguncang keyakinannya sebagai pembuat film.

Sementara itu, tekanan dari media dan industri film memperkeruh suasana produksi. Rumor, ego, dan kenangan dari para kru yang terlibat di film lama menghantui proses kreatif yang seharusnya menjadi penghormatan. Elise harus belajar bahwa dalam dunia sinema, terkadang yang paling sulit bukanlah menyelesaikan filmnya—tetapi memahami mengapa cerita itu harus diceritakan kembali, dan apa maknanya di masa sekarang.

The Making of Minamahal (2025) adalah drama metasinema yang menyentuh dan reflektif tentang cinta, seni, dan proses kreatif. Film ini mengeksplorasi bagaimana kisah lama bisa menemukan arti baru, dan bagaimana para pembuat cerita terkadang menjadi bagian dari cerita itu sendiri. Sebuah surat cinta untuk para sineas—dan untuk mereka yang masih percaya pada kekuatan cinta dalam layar dan kehidupan nyata.