The End (2024) adalah film musikal distopia yang disutradarai oleh Joshua Oppenheimer, menampilkan Tilda Swinton, Michael Shannon, dan George MacKay. Berlatar 25 tahun setelah bencana lingkungan global membuat Bumi tidak dapat dihuni, film ini mengikuti kehidupan sebuah keluarga kaya—Ibu, Ayah, dan putra mereka yang berusia 20 tahun—yang tinggal di dalam bunker mewah di bekas tambang garam. Mereka menjalani rutinitas harian yang terstruktur, termasuk latihan darurat, kebugaran, dan merayakan musim dengan dekorasi buatan tangan. Namun, kedatangan seorang gadis misterius yang selamat dari permukaan mengganggu rutinitas mereka dan memicu konflik internal yang mendalam.

Gadis tersebut, yang ditemukan tidak sadarkan diri di tambang, menceritakan kisah tragis keluarganya yang tewas saat mencoba menyeberangi sungai. Setelah awalnya ditolak, ia akhirnya diterima tinggal bersama mereka. Kehadirannya memunculkan ketegangan antara anggota keluarga, terutama antara putra mereka yang naif dan ibu yang penuh kontrol. Film ini mengeksplorasi dinamika keluarga yang rapuh, rasa bersalah, dan penyangkalan terhadap masa lalu mereka, yang terungkap melalui lagu-lagu yang menyuarakan perasaan dan konflik batin mereka.

Musikalitas dalam film ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi sebagai alat untuk menggali emosi dan tema-tema berat seperti penyesalan, penyangkalan, dan keputusasaan. Lagu-lagu seperti “A Wonderful Gift” dan “Count Falling Stars” menyampaikan perasaan karakter dengan cara yang unik dan mendalam. Meskipun para pemeran bukan penyanyi profesional, pendekatan ini menambah keaslian dan intensitas emosional film.

The End menerima ulasan beragam dari kritikus. Beberapa memuji keberanian Oppenheimer dalam menggabungkan genre musikal dengan tema-tema berat, sementara yang lain merasa pendekatan ini tidak selalu berhasil. Namun, film ini tetap menjadi karya yang menarik untuk ditonton bagi mereka yang menyukai eksplorasi mendalam tentang kondisi manusia dalam situasi ekstrem.