The Banished Grace adalah seorang wanita muda yang kembali ke kota kecil tempat ia dibesarkan setelah ayahnya meninggal — dan menemukan bahwa saudara laki‑lakinya, David, hilang secara misterius. Dorongan emosional untuk memperbaiki hubungan yang retak dengan David memicunya untuk pergi ke pedalaman hutan yang terpencil, bergantung pada sedikit petunjuk dan penuh peringatan dari sang paman yang menyarankan agar ia tidak ikut campur.

Memasuki wilayah yang asing dan menakutkan, Grace menyewa pemandu bernama Mr. Green untuk menemaninya menelusuri alamat terakhir David. Namun kegelapan alam liar bukanlah satu‑satunya ancaman: ia mulai menemukan bekas‑bekas orang hilang, hutan yang tampak hidup dengan atmosfer pelik, dan suara‑suara yang tak bisa dijelaskan. Ketika hanya radio sebagai alat komunikasi dan celah budaya misterius mulai terbuka, Grace harus bertanya: siapa yang bisa dipercaya di tengah situasi yang makin surreal?

Saat tensi meningkat, film beralih menjadi horor folk yang menyoroti bagaimana alam dan kelompok‑terasing bisa menjadi kekuatan yang menakutkan. Rumah asal Grace dan lingkungannya mulai tampak punya rahasia lebih dalam dari sekadar kehilangan — termasuk sejarah keluarga, kepercayaan terpencil, dan komunitas yang dikesampingkan. Puncaknya, Grace menemukan bahwa misteri hilangnya David sesungguhnya terkait dengan sesuatu yang jauh lebih gelap dari yang ia bayangkan — dan dirinya pun berada dalam bahaya yang tak hanya fisik, namun psikologis.

Akhir film menggantung, dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab dan suasana yang tetap menegangkan setelah klimaks. Beberapa penonton merasa bahwa struktur non‑linear dan simbolisme kuat film ini memberikan estetika unik, namun juga meninggalkan ketidakpuasan karena narasi yang terbuka dan kurang memberikan kejelasan penuh. Tema‑temanya meliputi trauma keluarga, isolasi di alam liar, serta batas antara manusia dan kepercayaan atau ritual yang tersembunyi — sebuah perjalanan yang menantang bagi pemirsa yang menyukai horor dengan selubung psikologis.