Souls of the Damned kisah sekelompok penyihir mengerikan
Souls of the Damned (2024) Seorang pria bernama Frank mulai diganggu oleh mimpi‑mimpi buruk yang mengerikan dan berulang. Dalam mimpi tersebut, ia dihantui oleh rasa sakit dan penderitaan — mimpi yang terasa hidup sampai membuatnya sulit membedakan mana mimpi dan kenyataan. Malam demi malam, mimpi‑mimpi itu semakin intens, meninggalkan bekas trauma dan kelelahan yang nyata di hidupnya sehari‑hari.
Tak lama kemudian, Frank menyadari bahwa mimpi‑mimpinya bukan hanya sekadar bayangan bawah sadar: sekelompok penyihir wanita tampaknya memiliki kekuatan mistis yang bangkit dari penderitaannya. Para penyihir ini menggunakan mimpi buruk Frank sebagai sumber kekuatan mereka, menghisap energi negatif dari rasa takut dan kesakitan yang muncul dalam alam bawah sadarnya. Semakin lama, beban emosional dan fisik yang ditanggung Frank bertambah berat.
Dalam usaha untuk melindungi diri dan menghentikan cengkeraman para penyihir itu, Frank mencari bantuan dari terapis, Jaime, dan beberapa orang di sekitarnya yang peduli. Namun, tidak semua orang percaya kepadanya, dan beberapa justru meremehkan keadaan ini sebagai gangguan psikologis semata. Frank terjebak antara keinginan untuk sembuh dan ketakutan bahwa jika ia menyerah, mimpi‑buruk itu akan menghancurkan dirinya — serta mereka yang ia cintai.
Akhirnya, Frank harus menghadapi mimpi terbesarnya: bukan hanya melawan para penyihir penyebab penderitaannya, tetapi juga menghadapi trauma internal dan ketidakmampuan membedakan antara kenyataan dan ilusi. Souls of the Damned menyuguhkan nuansa horor psikologis dengan elemen supernatural, menjelajahi tema rasa takut dalam diri, penderitaan pribadi, dan kekuatan mimpi buruk sebagai ruang di mana rahasia paling kelam dapat muncul.