Rabbit Trap (2025) Pada tahun 1976, pasangan suami istri musisi eksperimental, Darcy dan Daphne Davenport, meninggalkan hiruk pikuk London dan pindah ke sebuah pondok terpencil di pedesaan Wales. Tujuan mereka adalah mendapatkan inspirasi kreatif—Daphne akan menyelesaikan album barunya, sementara Darcy mencari suara-suara alam yang belum pernah direkam sebelumnya. Mereka membawa peralatan analog—sintetisizer, theremin, tape deck—dan mula-mula suasana di tempat baru terasa penuh kemungkinan dan ketenangan.

Segalanya mulai berubah ketika Darcy secara tak sengaja merekam sebuah frekuensi suara mistis di hutan—suara yang tak bisa dijelaskan dengan mudah. Penemuan itu memicu rangkaian pengalaman ganjil: gema aneh, bisikan alam, dan interaksi dengan lingkungan yang tampaknya menyimpan kekuatan gaib. Tak lama kemudian mereka bertemu dengan seorang anak misterius yang mengaku tinggal di sekitar situ dan dengan cepat menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Kehadirannya, sekaligus menawan dan meresahkan, mulai membuka celah-celah dalam hubungan Darcy dan Daphne serta memunculkan ketidakpastian dalam batas nyata dan supranatural.

Anak itu sukses meresap ke dalam rumah mereka, sesekali memperlihatkan sisi innocent, tetapi terkadang juga menunjukkan sikap yang tak nyaman dan memicu ketegangan emosional. Hubungan yang awalnya mereka harapkan sebagai pelarian dari tekanan kota ternyata malah memaksa setiap dari mereka menghadapi trauma masa lalu yang selama ini tertahan. Daphne, melalui musiknya, dan Darcy lewat eksperimen suara, mulai merasakan bahwa suara bukan hanya alat artistik tetapi juga medium pelepasan rasa takut, rasa bersalah, dan rahasia yang belum diakui.

Ketegangan puncak muncul ketika garis antara mitos lokal dan kenyataan mulai kabur. Anak misterius itu tampak tidak sekadar sebagai figur pendatang biasa, tetapi seperti penjaga kekuatan supernatural lokal—khususnya legenda Tylwyth Teg (makhluk dalam folklor Wales)—yang tidak puas hanya menjadi pengamat. Daripada menemukan jawaban yang jelas, Darcy dan Daphne dilempar pada pilihan antara menerima atau melawan kekuatan yang mereka bangkitkan melalui suara-suara yang mereka ganggu. Akhirnya, Rabbit Trap bukan hanya cerita horor folklor, tetapi juga meditasi tentang trauma pribadi, kreativitas, dan bagaimana seseorang bisa terperangkap antara rasa ingin tahu dan rasa takut.