Play Dirty (2025) Parker adalah pencuri profesional yang telah terbiasa dengan bahaya dan pengkhianatan. Setelah satu perampokan di arena pacuan kuda gagal dan dikhianati oleh drivernya sendiri, Zen, Parker terpaksa menyaksikan kematian rekan-rekannya dan terluka parah. Sebagai satu-satunya yang selamat, dengan janji kepada istri mendiang rekannya (Philly) untuk membalas, Parker bangkit dari keterpurukan di motel dan merencanakan langkah selanjutnya.

Dengan bantuan Grofield, seorang pencuri yang juga menjalankan kelompok teater kecil, Parker mulai memburu Zen dan kaki tangannya. Dia mendapati bahwa Zen bukan sekadar pengkhianat biasa: dia dulu anggota skuad militer bayangan di negara asalnya, yang sekarang berusaha menggunakan hasil perampokan untuk melawan pemerintahan korup Presiden De La Paz. Perselisihan makin kompleks ketika Parker dan Zen menyadari ada kekuatan kriminal besar lain yang juga berkepentingan: sindikat kejahatan (“The Outfit”), serta pihak elite yang mengincar harta karun dari kapal karam yang akan dipamerkan di PBB.

Parker kemudian merekrut kembali timnya: Ed & Brenda Mackey, getaway driver Stan Devers, dan beberapa sekutu lainnya. Rencana mereka adalah mencuri harta karun tersebut dari tangan The Outfit — setelah sindikat itu mencurinya terlebih dahulu dari PBB dan hendak mengangkutnya dengan kereta barang otomatis yang penuh risiko. Adegan-adegan aksi mencolok, pengkhianatan di dalam tim, dan pertarungan moral muncul saat Parker harus memutuskan siapa yang bisa dipercaya dan seberapa jauh ia rela melangkah demi balas dendam.

Di klimaksnya, Parker berhasil menemukan bahwa harta yang mereka kejar selama ini telah diganti dengan tiruan, dan artefak sejatinya disembunyikan di fasilitas keamanan tinggi. Dalam pertarungan menghadapi Lozini (pemimpin The Outfit) dan pasukan pengikut De La Paz, Parker memilih untuk menghancurkan artefak itu agar tidak jatuh ke tangan yang salah. Setelah konfrontasi darah-darah, Gray berhasil diselamatkan, dan Parker akhirnya menepati janjinya kepada Grace (istri Philly) sambil kembali ke jalan kejahatannya, meski meninggalkan beberapa pertanyaan belum terjawab, seperti nasib Zen.