Biography
Guillaume Pierret memulai kariernya di dunia perfilman melalui film pendek seperti Matriarche (2012), Indemne, dan Surrender. Film-film pendek ini menjadi landasan bagi gaya penyutradaraannya yang fokus pada aksi intens dan koreografi pertarungan yang realistis. Pierret dikenal karena pendekatannya yang praktis dalam pembuatan adegan aksi, sering kali menggunakan efek nyata dibandingkan CGI untuk menciptakan pengalaman sinematik yang autentik.
Kesuksesan internasionalnya dimulai dengan Lost Bullet (2020), sebuah film aksi-thriller yang menampilkan kejar-kejaran mobil dan pertarungan fisik yang intens. Film ini diikuti oleh sekuel Lost Bullet 2: Back for More (2022) dan penutup trilogi Last Bullet (2025), semuanya disutradarai oleh Pierret dan dibintangi oleh Alban Lenoir sebagai Lino, mekanik jenius yang terlibat dalam dunia kriminal dan keadilan.
Pierret dikenal karena gaya penyutradaraannya yang menggabungkan aksi cepat dengan narasi yang kuat, menciptakan film-film yang tidak hanya menegangkan tetapi juga emosional. Dengan pendekatan hands-on dan perhatian terhadap detail, ia berhasil membangun trilogi Lost Bullet sebagai salah satu seri film aksi Prancis yang paling menonjol dalam beberapa tahun terakhir.