One Battle After Another (2025) adalah sebuah drama perang epik yang menggambarkan perjuangan sekelompok prajurit dari berbagai latar belakang yang dipaksa bertahan hidup dalam konflik yang tak pernah mereka pilih. Berlatar di sebuah negara fiktif yang dilanda perang saudara berkepanjangan, kisah ini mengikuti Kapten Reza Malik, seorang veteran perang yang diseret kembali ke medan tempur untuk memimpin pasukan kecil dalam misi penyelamatan yang tampaknya mustahil: mengevakuasi warga sipil dari kota yang terkepung, hanya dalam waktu 48 jam.

Di tengah reruntuhan, ladang ranjau, dan bayang-bayang pengkhianatan dari dalam tubuh militer sendiri, Reza harus memimpin pasukannya melewati satu pertempuran ke pertempuran berikutnya. Setiap anggota pasukan memiliki beban masing-masing—dari sniper muda yang dihantui rasa bersalah, hingga dokter lapangan yang kehilangan keluarganya. Ketegangan meningkat saat mereka mulai menyadari bahwa musuh terbesar mereka bukan hanya peluru atau mortir, tapi keraguan, trauma, dan kehilangan kepercayaan pada tujuan perjuangan itu sendiri.

Misi penyelamatan perlahan berubah menjadi pencarian makna—tentang kehormatan, kepemimpinan, dan harga kemanusiaan dalam dunia yang telah kehilangan akal sehat. Dengan setiap pertempuran yang mereka lalui, satu per satu dari mereka harus menghadapi luka masa lalu dan kenyataan bahwa tidak semua orang akan kembali hidup. Dalam kondisi fisik dan mental yang terus digerus, Reza harus memilih antara mematuhi perintah atau mengikuti nuraninya yang telah lama ia kubur.

Disutradarai oleh Arjun Mathur, One Battle After Another menyuguhkan perpaduan intens antara aksi perang realistis dan drama karakter yang menggugah. Ini adalah kisah tentang keberanian, pengorbanan, dan bagaimana kemanusiaan bisa bertahan bahkan di tengah kehancuran paling brutal. Film ini mengajak penonton merasakan bahwa dalam perang, setiap langkah adalah pertaruhan—dan setiap kemenangan hanya membawa mereka lebih dekat ke pertempuran berikutnya.