Omniscient Reader: The Prophecy kisah seorang pekerja kantor
Omniscient Reader: The Prophecy (2025) Kim Dok‑ja adalah seorang pegawai kantoran biasa yang punya obsesi khusus: membaca novel web misterius berjudul Three Ways to Survive the Apocalypse sejak masa sekolahnya. Setelah bertahun‑tahun menantikan endingnya, ia merasa kecewa dengan bagaimana cerita itu berakhir dan menulis ulasan singkatnya ke pengarangnya dengan nada negatif. Namun tak lama setelah itu, dunia nyata mulai bertransformasi mengikuti alur novel yang telah ia baca.
Saat dunia novel itu menjadi kenyataan, Kim Dok‑ja mendapati bahwa dirinya adalah satu‑satunya orang yang mengetahui bagaimana kisah apokaliptik dalam novel itu akan berlangsung dan berakhir. Ia dipaksa menjalani serangkaian skenario berbahaya yang meniru “ujian” dalam novel: para manusia harus menghadapi tantangan supranatural, makhluk‑aneh, dan dilema moral untuk bertahan hidup.
Dok‑ja tak sendiri. Ia dibantu oleh Yoo Sang‑ah, rekan kerjanya yang kemudian menjadi sekutu kuat; Yoo Joong‑hyuk, sang protagonis dalam novel itu sendiri; serta sejumlah karakter lain yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Bersama mereka, Dok‑ja mencoba memanfaatkan pengetahuannya tentang alur novel agar bisa “menulis ulang” akhir cerita, menyelamatkan dunia dan orang‑orang yang masih bisa diselamatkan.
Di puncaknya, kelompok Dok‑ja menghadapi konfrontasi besar: tidak hanya melawan makhluk atau skenario ekstrem, tapi juga melawan nasib yang sudah “tertulis” dan harapan bahwa perubahan bisa terjadi lewat tindakan mereka sendiri. Film ini mendorong pertanyaan: apa artinya menjadi pembaca yang juga menjadi pelaku cerita? Bisakah seseorang mengubah masa depan apabila mereka tahu bagaimana cerita itu seharusnya berakhir? Omniscient Reader: The Prophecy menyuguhkan perpaduan aksi, fantasi, dan refleksi terhadap pilihan manusia dalam menghadapi takdir.