Mungkin Kita Perlu Waktu adalah film drama keluarga karya sutradara Teddy Soeriaatmadja yang mengangkat tema mendalam tentang trauma dan proses penyembuhan dalam keluarga. Film ini menceritakan kisah keluarga yang berjuang menghadapi kehilangan anak sulung mereka, Sara, yang meninggal dalam sebuah kecelakaan. Kepergian Sara meninggalkan luka mendalam bagi setiap anggota keluarga, memicu ketegangan dan kesulitan dalam berkomunikasi.​

Karakter utama, Ombak (Bima Azriel), adalah seorang penyintas bunuh diri yang dihantui rasa bersalah atas kematian saudaranya. Ibunya, Kasih (Sha Ine Febriyanti), memilih untuk pergi umroh sebagai cara untuk menenangkan diri, sementara ayahnya, Restu (Lukman Sardi), berusaha tetap tegar demi keluarga meskipun menyimpan kesedihan yang mendalam. Buruknya komunikasi antar anggota keluarga memperburuk situasi, membuat mereka semakin terjebak dalam kesedihan masing-masing.

Di tengah kesulitan tersebut, Ombak bertemu dengan Aleiqa (Tissa Biani), seorang gadis dengan gangguan bipolar. Hubungan mereka yang rumit menjadi cerminan dari perjuangan masing-masing untuk menemukan harapan dan penyembuhan. Namun, perbedaan kondisi emosional dan kesulitan dalam berkomunikasi menambah tantangan dalam hubungan mereka, menciptakan ketegangan yang semakin memuncak.

Film ini pertama kali ditayangkan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 dan mendapat apresiasi atas penggambaran emosional yang mendalam serta akting kuat dari para pemain utama. Mungkin Kita Perlu Waktu dijadwalkan tayang di bioskop pada 15 Mei 2025, menawarkan tontonan yang menyentuh hati dan menggugah pemikiran tentang pentingnya komunikasi dan waktu dalam proses penyembuhan keluarga