The Brutalist
The Brutalist bercerita di tengah kehancuran pasca-Perang Dunia II, seorang arsitek Hungaria bernama László Toth dan istrinya Erzsébet melarikan diri dari Eropa menuju Amerika Serikat, membawa hanya mimpi dan trauma. László adalah visioner seniman yang menganut gaya brutalist, arsitektur keras yang menolak ornamen dan menjunjung struktur sebagai kejujuran bentuk. Ketika ia ditawari kesempatan besar untuk membangun proyek monumental di tanah baru, keduanya berharap menemukan kehidupan yang lebih baik—namun segera menyadari bahwa kebebasan yang dijanjikan datang dengan harga tinggi.
Di tengah pembangunan proyek besar untuk pemerintah, László menghadapi tekanan ideologis, batasan estetika, dan tuntutan kekuasaan. Konsep idealisnya sering berbenturan dengan keinginan klien, termasuk figur-figur politik yang memandang arsitektur sebagai simbol propaganda. Sementara itu, Erzsébet, yang terus dihantui oleh luka masa lalunya di Eropa, mulai merasakan keterasingan yang kian dalam di dunia baru yang dingin dan tak berjiwa.
Ketika proyek ambisius László mulai berdiri di tengah lanskap Amerika, ia justru makin kehilangan pegangan pada nilai-nilai yang ia perjuangkan. Hubungan rumah tangganya merenggang, dan identitasnya sebagai seniman digerus oleh kompromi yang ia benci. Film ini perlahan menelanjangi konflik antara bentuk dan fungsi, antara manusia dan mesin, antara cita-cita dan kenyataan. Gaya visualnya yang penuh simbol dan simetri menciptakan atmosfer tenang sekaligus penuh tekanan.
The Brutalist bukan sekadar kisah tentang bangunan—ini adalah potret imigran yang membawa visi besar ke dunia yang hanya melihat nilai pada hasil, bukan proses. Dengan nuansa gelap dan sinematografi yang nyaris klinis, film ini mengeksplorasi bagaimana arsitektur bisa menjadi bahasa kekuasaan, trauma, dan harapan. Sebuah mediasi puitis antara seni dan penderitaan, antara struktur beton dan rapuhnya jiwa manusia.
Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21
There are no reviews yet.