Pfau – Bin ich echt?
Pfau – Bin ich echt? (2025) Matthias adalah pemilik sebuah agen bernama My Companion, yang menawarkan jasa “teman sewaan” untuk berbagai keperluan: menjadi “teman kultiviert” agar memberi kesan saat di depan publik, “anak yang ideal” untuk dipamerkan di sebuah pesta ulang tahun orang tua, atau bahkan menjadi partner agar klien bisa melatih konflik rumah tangga agar terlihat nyata. Dalam pekerjaannya, Matthias adalah mahir—ia mampu memasuki banyak peran yang berbeda sesuai harapan klien tanpa menunjukkan kegugupan atau kekurangan.
Meski di luar terlihat sempurna, kehidupan pribadi Matthias mulai kusut. Ia hidup dalam rutinitas penuh tuntutan, citra, dan peran sosial, sehingga ia semakin kehilangan koneksi dengan dirinya sendiri. Hubungan dengan kekasihnya, Sophia, menegang akibat sifatnya yang dingin dan kurangnya keaslian emosional. Ketika Sophia akhirnya memutuskan hubungan karena ia merasa Matthias lebih “boneka profesional” daripada manusia yang ia kenal dan cintai, itu menjadi titik balik bagi Matthias.
Kehilangan itu mendorong Matthias untuk memulai pencarian jati diri. Ia mulai mempertanyakan: siapa ia sebenarnya jika terlepas dari semua peran yang dipaksakan atau dipilih karena tuntutan sosial? Sepanjang pencarian itu, ia mengalami serangkaian situasi absurd dan satir: klien dengan ekspektasi semakin tak masuk akal, situasi-situasi di mana identitasnya terbentur dengan tuntutan estetika, citra, ekspektasi publik, dan rasa malu bila gagal memenuhi “peran” yang sudah dijual sebagai layanan. Humor kering, dialog tajam, dan situasi ironis digunakan untuk mengungkap betapa anehnya tuntutan “kesempurnaan” di dunia modern.
Akhirnya, Pfau – Bin ich echt? bukan hanya tentang menemukan “apa” yang telah hilang, tapi soal menerima bahwa keaslian mungkin bukan hal yang siap pakai—ia adalah proses yang terkadang memerlukan kegagalan, kerentanan, dan ketidaksempurnaan. Matthias melalui momen refleksi dan perubahan, menyadari bahwa menjadi dirinya sendiri lebih kompleks daripada sekadar melepas topeng—ia harus menghadapi rasa takut, malu, dan ketidakpastian. Film ini mengajak penonton untuk bertanya: dalam masyarakat yang semakin mementingkan tampilan dan citra, apakah kita masih tahu siapa “aku” di balik segala peran yang kita mainkan?
Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21

There are no reviews yet.