Motherland
Motherland (2025) berlatar di masa depan yang nyaris distopia, di mana negara telah mengambil alih sepenuhnya peran sebagai orang tua. Dalam masyarakat ini, bayi tidak dibesarkan oleh ibu atau keluarga, melainkan oleh pusat pengasuhan milik pemerintah yang disebut Children’s Centers. Program ini dirancang untuk menghilangkan beban emosional dan ekonomi dari orang tua, demi “efisiensi sosial” dan kestabilan populasi. Sistem ini menciptakan masyarakat yang tampak tenang dan teratur—namun di balik semua itu, ada sisi manusiawi yang terabaikan.
Cora, seorang wanita berdedikasi yang bekerja sebagai penegak aturan sistem (semacam pengawas), adalah salah satu pendukung utama kebijakan ini. Namun pandangannya mulai berubah saat ia bertemu dengan seorang anak perempuan yang menunjukkan perilaku tidak biasa—dan memiliki tanda lahir yang persis seperti bayi yang pernah ia serahkan ke pusat pengasuhan bertahun-tahun lalu. Rasa bersalah dan ikatan naluriah sebagai seorang ibu yang telah lama terkubur mulai muncul, mengguncang keyakinannya terhadap sistem yang ia bela mati-matian.
Konflik semakin memuncak ketika pemerintah meluncurkan kebijakan baru untuk menghadapi krisis populasi: sebuah program “relokasi” anak-anak yang dianggap tidak cocok atau “tidak efisien”. Anak perempuan itu termasuk di dalamnya. Cora pun dihadapkan pada dilema besar—tetap taat pada sistem yang telah membesarkannya sebagai warga negara teladan, atau melawan demi menyelamatkan anak yang mungkin adalah darah dagingnya sendiri. Sistem yang dulunya ia anggap adil, kini menjadi mesin dingin tanpa ruang untuk kasih sayang.
Dalam upaya menyelamatkan sang anak, Cora melanggar aturan, memulai pelarian berbahaya yang bisa menghancurkan seluruh hidupnya. Namun, dalam proses itu ia menemukan kembali jati dirinya—bukan sebagai petugas negara, tetapi sebagai seorang ibu. Motherland menyajikan narasi yang tajam dan emosional tentang kekuasaan, identitas, dan arti sejati dari menjadi orang tua. Film ini mempertanyakan: apakah kasih sayang bisa diregulasi? Dan jika cinta seorang ibu dilarang oleh negara, apakah ia masih bisa disebut manusia?
Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21

There are no reviews yet.