Kuladalli Keelyavudo
Kuladalli Keelyavudo (2025) Film dibuka dengan adegan menyayat hati: seorang pria dari kasta bawah (Yogaraj Bhat) menyeret jenazah istrinya di atas daun kelapa, karena tidak diizinkan melakukan ritual kremasi oleh kasta atas. Dalam perjalanan menuju hutan, seorang gadis muda dari keluarga kasta atas secara simbolis menyentuhnya sebagai bentuk pengakuan atas kemanusiaannya. Namun alur ini kemudian beralih ke tokoh baru: Muttarasa (Madenur Manu) dan komunitasnya yang mengalami penggusuran dan perjuangan hak atas tanah.
Muttarasa memimpin komunitas yang dikenal sebagai pengiring penguburan tradisional, berusaha mendapatkan akses ke tanah leluhurnya. Bersama kekasihnya Lacchi (Mouna Guddemane) dan sahabatnya Tamte (Tabla Nani), ia mengajukan permohonan kepada pejabat lokal dan akhirnya memperoleh sebidang tanah hutan. Namun, perlawanan struktural dan tekanan sosial tetap menjadi tantangan besar.
Meski bertema kuat seperti diskriminasi kasta dan identitas, banyak kritikus menilai narasi film sering terasa tidak fokus, terlalu banyak subplot yang tidak dikembangkan seperti kasus bocah sakit misterius. Adegan seperti kremasi massal dikritik terlalu panjang dan berulang-ulang. Beberapa akting dianggap monoton, terutama dari pemeran utama Madenur Manu yang dinilai kurang mengekspresikan emosi.
Teknically, sinematografi menangkap lanskap pedesaan Karnataka dengan dramatis, dan musik karya Mano Murthy mencoba memberikan nuansa emosional. Namun keseluruhan film dinilai gagal menyelaraskan estetika visual dengan narasi yang kuat—sehingga hanya menghasilkan angin kecil lah yang tidak membakar cerita sepenuhnya. Sebuah ambisi besar yang sayangnya tidak mencapai dampak emosional yang dijanjikan.
Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21

There are no reviews yet.