Eat the Night
Eat the Night mengikuti kisah dua remaja, Tony dan Noée, yang tenggelam dalam dunia digital dan malam hari sebagai pelarian dari kenyataan yang mereka anggap membosankan dan penuh batasan. Mereka menghabiskan waktu dengan bermain gim, menjelajahi jalanan kota dalam gelap, dan menciptakan semacam realitas alternatif yang bebas dari otoritas dan struktur sosial. Dalam dunia mereka sendiri, ikatan emosional tumbuh di antara keduanya, membentuk hubungan yang kabur antara persahabatan, cinta, dan solidaritas.
Namun, di balik euforia dan pelarian itu, tersimpan kemarahan dan rasa kehilangan. Tony terobsesi pada gim Battlefield, yang menjadi cara untuk merasakan kekuasaan dan kendali, sesuatu yang ia rasa hilang dalam hidupnya. Sementara itu, Noée semakin tertarik untuk mendorong batas-batas realitas dengan aksi-aksi nyata yang meniru kekerasan virtual. Keduanya mulai menantang sistem dan norma di dunia nyata dengan tindakan yang penuh risiko, sebagai bentuk pemberontakan terhadap dunia yang mereka rasa tidak memberi ruang bagi mereka.
Konflik muncul ketika dunia nyata dan dunia fantasi mereka mulai bertabrakan. Ketika konsekuensi dari tindakan mereka mulai terasa, ikatan antara Tony dan Noée diuji. Mereka harus memutuskan apakah mereka akan terus melarikan diri dalam kegelapan atau menghadapi kenyataan dengan cara yang baru. Film ini bergerak antara ketegangan dan keintiman, memperlihatkan dinamika psikologis dan emosi anak muda yang mencoba mencari tempat dalam dunia yang terasa asing.
Melalui pendekatan visual yang hibrida—menggabungkan elemen sinematik, estetika video game, dan lanskap malam yang memikat—Eat the Night menyuguhkan potret generasi yang terjebak antara kemarahan dan harapan, antara pelarian dan pencarian makna. Film ini bukan sekadar cerita tentang remaja, tetapi juga meditasi puitis tentang kekosongan, cinta, dan keinginan untuk membentuk kembali dunia sesuai imajinasi mereka.
Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21
There are no reviews yet.