Motherland film bergenre drama sutradarai oleh Evan Matthews
Motherland mengambil latar di sebuah masyarakat alternatif masa kini di mana negara mengatur semua aspek pengasuhan anak-anak. Orang tua tidak lagi merawat anak-anak mereka; anak-anak dibesarkan di Children’s Centers milik negara, yang dirancang untuk membebaskan orang dewasa dari tanggung jawab pengasuhan dan menciptakan masyarakat yang seragam dan “adil”. Semua keputusan harian di pusat itu diatur oleh sistem poin dan standar yang menilai ketaatan, kebersihan, prestasi akademis, dan kerja sama.
Cora adalah seorang administrator di Children’s Center 8; dia lahir dan dibesarkan oleh sistem ini dan sepenuh hati percaya bahwa modelnya adalah cara terbaik untuk mendidik anak-anak dan menjaga kesetaraan sosial. Ia menjalankan tugasnya dengan prinsip bahwa membesarkan anak adalah beban yang melumpuhkan banyak orang, terutama perempuan. Ia percaya bahwa dengan sistem ini, masyarakat menjadi lebih adil.
Segalanya berubah ketika Cora mempelajari sebuah “program baru populasi” — sebuah kebijakan yang dibuat sebagai respons terhadap krisis penurunan angka kelahiran. Program ini memberi insentif sosial dan keunggulan kepada siswa senior yang bersedia memiliki satu anak sebagai bagian dari “kontribusi” mereka kepada negara. Bersamaan dengan itu, Cora menyadari bahwa Zinnia, seorang siswi yang mendapatkan perhatian khusus dan berada di jalur terdepan program tersebut, adalah anak biologisnya sendiri yang dulu ia serahkan ke negara ketika masih bayi. Penemuan ini mengguncang kepercayaannya pada sistem.
Konflik batin membuat Cora mulai meragukan doktrin yang selama ini dia bela. Ia mencoba berbagai cara agar Zinnia tidak terjerumus ke dalam program tersebut, yang meskipun secara resmi sukarela, secara sosial dirasa sebagai kewajiban. Cora berusaha merusak dokumen, mengintervensi, bahkan mempertaruhkan karier dan keselamatannya sendiri untuk melindungi anaknya dari menjadi “bagian dari statistik.” Motherland berakhir sebagai kisah pemberontakan pribadi, mempertanyakan identitas, kasih sayang, serta hingga seberapa jauh negara boleh mengatur kehidupan pribadi seseorang. Film ini memunculkan pertanyaan tentang kebebasan, ikatan keluarga biologis, dan hak dasar manusia di tengah aturan sistemik yang tampak adil tapi memiliki sisi kelam.