Labinak: Mereka Ada di Sini film horor tayang di bioskop
Labinak: Mereka Ada di Sini (2025) adalah sebuah film horor-thriller supranatural Indonesia yang menggali mitos lokal dan rahasia kelam sebuah desa terpencil. Cerita dimulai ketika sekelompok mahasiswa arkeologi dari Jakarta melakukan perjalanan ke Desa Labinak, sebuah desa yang jarang dijamah dan tidak tercantum di peta resmi. Mereka mendapat izin untuk melakukan penelitian situs purbakala yang baru ditemukan, namun warga setempat menunjukkan sikap dingin dan tertutup, seakan-akan menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh dunia luar.
Setelah beberapa hari menggali dan menelusuri situs tua yang konon peninggalan kerajaan kuno, hal-hal aneh mulai terjadi: suara-suara bisikan di malam hari, simbol-simbol aneh terukir di pohon, dan bayangan yang selalu muncul namun tak terlihat jelas. Salah satu mahasiswa mulai menunjukkan perilaku aneh setelah menyentuh batu misterius di dalam situs tersebut. Seorang dukun desa memperingatkan mereka untuk segera pergi, menyebutkan nama “Labinak” sebagai makhluk penjaga batas dunia manusia dan dunia arwah, yang akan bangkit jika tanahnya diganggu.
Namun rasa ingin tahu yang terlalu besar membuat para mahasiswa mengabaikan peringatan itu, hingga satu per satu dari mereka mulai menghilang tanpa jejak. Teror semakin nyata saat mereka sadar bahwa Labinak bukan sekadar legenda, melainkan entitas yang hidup dari rasa takut dan rasa bersalah. Dalam ketakutan dan penyesalan, mereka harus mencari jalan keluar sebelum mereka menjadi bagian dari pengorbanan kuno yang telah berlangsung selama berabad-abad. Waktu mereka semakin menipis, dan satu-satunya cara bertahan hidup adalah dengan menghadapi kebenaran mengerikan yang tersembunyi di balik mitos itu.
Labinak: Mereka Ada di Sini memadukan ketegangan psikologis dan horor budaya lokal dengan atmosfer mencekam khas pedesaan Indonesia. Dengan visual yang gelap dan narasi penuh misteri, film ini mengangkat tema keangkuhan ilmu pengetahuan, konflik budaya, dan batas tipis antara dunia nyata dan dunia gaib. Sebuah kisah yang bukan hanya menakutkan, tetapi juga mengajak penonton merenung: ada hal-hal yang lebih baik tidak diganggu… dan mereka tidak pernah benar-benar pergi.