Hydra (2025) Sekelompok orang asing terbangun di sebuah lokasi terpencil tanpa ingatan bagaimana mereka bisa sampai di sana. Mereka sadar segera bahwa mereka bukan satu‑satunya penghuni tempat itu: ada makhluk mitologis berkepala banyak, dikenal sebagai Hydra, yang berkeliaran di sekitar mereka. Suasana menjadi sengit saat mereka mulai memahami bahwa Hydra bukan sekadar ancaman fisik, tetapi juga teka‑teki yang harus dipecahkan jika mereka ingin selamat.

Para tokoh, yang datang dari latar belakang dan dengan rahasia masing‑masing, terpaksa bekerja sama meski ada ketegangan dan ketidakpercayaan satu sama lain. Ketika malam tiba, suara gemeretak, bayangan di antara pepohonan, dan jejak kaki besar menjadi tanda bahwa Hydra sudah mulai mendekat. Mereka harus memilih: bersembunyi atau menghadapi makhluk itu secara langsung.

Seiring waktu, kelompok ini menemukan bahwa tempat terpencil itu ternyata bukan lokasi sembarangan — ada alasan kenapa mereka dibawa ke sana, dan Hydra bukan satu‑satunya bahaya. Satu per satu rahasia pribadi terungkap, dan konflik antar mereka justru menjadi sama berbahayanya dengan ancaman monster. Mereka mulai menyadari bahwa untuk mengalahkan Hydra, mereka tidak hanya harus mengalahkan makhluknya, tapi juga menghadapi ketakutan, rasa bersalah, dan trauma masing‑masing.

Di klimaksnya, keputusasaan dan harapan bercampur saat para penyintas terakhir berkonfrontasi dengan Hydra dalam pertempuran yang menentukan. Tidak semua akan selamat; beberapa harus membuat pengorbanan besar agar yang lain bisa lolos. Hydra mengakhiri kisahnya dengan pertanyaan terbuka tentang batas antara manusia dan monster, serta apa yang membuat seseorang tetap “manusia” saat semuanya hancur di sekitarnya.