Hikuidori o, Kū film misteri disutradarai Katsuhide Motoki
Hikuidori o, Kū (2025) Yuji Kuki adalah seorang pria yang tinggal di sebuah desa di Shinshu bersama istrinya, Yuriko. Suatu hari, mereka menerima sebuah buku harian misterius milik kakek buyut mereka—Sadaichi—yang dulu diyakini telah tewas di perang. Dalam buku harian itu tertulis kata‑kata yang membuat merinding: “Cassowary, Kuitai” (“Kaswari, bangkai tubuh” atau “burung api, mayat” tergantung terjemahan). Sejak mereka membaca buku harian itu, peristiwa‑peristiwa aneh mulai terjadi di sekitar rumah dan komunitas mereka—sesuatu yang sepertinya menghubungkan masa lalu yang dianggap mati dengan kenyataan sekarang.
Yuriko, semakin gelisah dengan kejadian‑kejadian yang tak bisa dijelaskan—penyusupan waktu masa lalu ke dalam masa kini, hilangnya ingatan, atau perasaan bahwa batas antara hidup dan mati mulai kabur. Untuk mencari jawaban, ia menghubungi Hokuto Soichiro, seorang ahli paranormal yang pernah mengenalnya, yang memiliki ketertarikan juga terhadap fenomena gaib. Hokuto membawa keahliannya untuk membantu menyelidiki asal usul buku harian itu dan misteri yang melekat padanya, termasuk mengapa prasasti nisan leluhur mereka tiba‑tiba hilang atau terhapus.
Yuji merasa dorongan kuat untuk melindungi istrinya, meskipun dia sendiri mulai dirundung keraguan dan kecemasan. Di saat yang sama, Hokuto juga merasa terdorong bukan hanya karena profesinya, tetapi karena hubungan masa lalu dengan Yuriko—perasaan yang belum benar‑benar selesai. Pertentangan antara tanggung jawab, cinta, rasa takut, dan obsesi terhadap kebenaran semakin memuncak. Keduanya mulai bertabrakan dalam visi mereka tentang apa yang harus dilakukan: apakah menghadapi kekuatan gaib itu secara langsung, atau mencoba menjauh agar kehidupan mereka tetap “normal.”
Seiring kisah berjalan, film ini mengeksplorasi bagaimana obsesi terhadap masa lalu dan misteri dapat merusak kenyataan, hingga identitas dan hubungan antar manusia menjadi goyah. Hikuidori wo, Kuu bukan hanya tentang horor atau fenomena supernatural: ia juga tentang cinta, pengorbanan, dan ketidakberdayaan ketika realitas berubah menjadi tidak menentu. Dengan latar desa yang sunyi, buku harian yang gelap, dan ketegangan psikologis yang dibangun perlahan, penonton dibawa ke sebuah pengalaman misterius yang merambat ke dalam pikiran dan perasaan.