Gypsy Moon (2024) adalah sebuah film drama romantis dengan elemen mistis yang mengisahkan perjalanan seorang wanita muda bernama Luna, yang lahir dalam keluarga gipsi yang memiliki hubungan kuat dengan dunia spiritual dan ramalan. Luna, yang memiliki kemampuan luar biasa dalam meramal nasib, merasa terasing dari dunia modern yang semakin mengabaikan nilai-nilai tradisional. Ketika ia kembali ke kampung halaman ibunya di sebuah desa terpencil, ia bertemu dengan Max, seorang pria misterius dengan masa lalu kelam yang membuatnya ragu untuk membuka hatinya.

Di desa tersebut, kehidupan Luna dipenuhi dengan ritus-ritus kuno yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Namun, kedatangan Max memunculkan gelombang perasaan yang tak terduga, dan Luna mulai merasakan ketegangan antara tradisi dan perasaan yang baru tumbuh. Sementara Luna berusaha menjaga jarak dari Max karena ramalan buruk yang mengarah padanya, takdir tampaknya terus menarik mereka lebih dekat, menjalin sebuah hubungan yang dipenuhi dengan ketegangan dan misteri. Luna merasa terperangkap antara keinginan untuk melindungi dirinya dan dorongan kuat untuk mengikuti perasaan hatinya.

Seiring berjalannya waktu, Luna mulai menyadari bahwa hubungan mereka lebih dari sekadar kisah cinta biasa. Max ternyata memiliki kaitan dengan masa lalu keluarga Luna yang misterius dan penuh rahasia. Bersama-sama, mereka mengungkap kebenaran yang tersembunyi di balik ramalan-ramalan Luna yang mulai menjadi kenyataan. Namun, seiring semakin dekatnya mereka, ancaman dari masa lalu Max dan keinginan Luna untuk melindungi tradisi keluarganya membuat perjalanan cinta mereka semakin rumit.

Dalam puncaknya, Gypsy Moon menggali tema tentang takdir, kebebasan, dan pertarungan antara cinta dan takdir. Film ini memperlihatkan bagaimana dua dunia yang berbeda—dunia spiritual keluarga gipsi dan dunia modern yang penuh keraguan—bertemu dalam kisah cinta yang memukau dan penuh emosi. Dengan latar belakang yang mempesona dan penuh simbolisme, Gypsy Moon membawa penonton pada perjalanan yang menegangkan dan emosional, mempertanyakan apakah kita benar-benar bisa menghindari takdir atau justru dituntun olehnya.