
GJLS: Ibuku Ibu-Ibu film komedi sutradarai Adhe Dharmastriya
GJLS: Ibuku Ibu-Ibu (2025) adalah komedi absurd yang mengikuti trio sahabat kocak—Gilang, Juli, dan Sabda—yang tergabung dalam grup lawak GJLS. Hidup mereka yang awalnya santai mendadak jadi kacau ketika ibu-ibu mereka—yang terkenal cerewet, kompak, dan super protektif—memutuskan untuk ikut campur dalam kehidupan pribadi dan karier mereka. Dari jodoh, pekerjaan, sampai urusan konten media sosial, semua tak luput dari pengawasan “pasukan emak-emak” ini.
Konflik dimulai ketika ketiga ibu mereka membentuk grup arisan yang ternyata punya agenda tersembunyi: mencarikan jodoh dan masa depan mapan untuk anak-anaknya. Gilang terjebak dalam blind date aneh, Juli dipaksa ikut lomba masak demi menarik calon mertua, dan Sabda malah diiming-imingi jadi pegawai negeri oleh calon mertua pilihan ibunya. Situasi makin runyam saat GJLS harus tampil dalam festival komedi nasional, sementara para ibu justru membawa kekacauan ke belakang panggung.
Di tengah kekacauan tersebut, hubungan antara anak dan ibu diuji. GJLS mulai menyadari bahwa di balik segala kehebohan dan drama, ada kasih sayang tulus yang tak pernah mereka pahami sepenuhnya. Mereka pun harus mencari cara untuk tetap mengejar mimpi tanpa menyakiti perasaan orang-orang yang paling mencintai mereka. Dalam perjalanan yang kocak namun penuh makna ini, ketiganya belajar bahwa menjadi dewasa bukan berarti harus menjauh dari keluarga, tapi belajar menetapkan batas dengan penuh cinta.
Disutradarai oleh Adhe Dharmastriya, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu menghadirkan campuran sempurna antara komedi segar dan sentuhan emosional khas keluarga Indonesia. Dengan penampilan enerjik dari para komika GJLS dan akting memukau dari para aktris senior yang memerankan ibu-ibu mereka, film ini mengajak penonton tertawa terpingkal-pingkal sambil merenung: seaneh-anehnya ibu kita, merekalah yang paling paham bagaimana cara mencintai dengan cara yang unik.