Gajaana kisah sekelompok orang terjebak dalam misteri maut
Gajaana (2025) mengikuti perjalanan Arvind, seorang arkeolog muda yang ambisius yang menemukan petunjuk kuno tentang sebuah artefak legendaris bernama Gajaana—relik suci berbentuk gading emas yang diyakini memiliki kekuatan untuk mengendalikan keberuntungan dan bencana alam. Penemuan awal ini membawanya ke hutan lebat di India Selatan, tempat berbagai kisah rakyat dan kutukan mengelilingi keberadaan artefak tersebut. Namun semakin dekat Arvind dengan kebenaran, semakin banyak bahaya yang mengintainya.
Dalam ekspedisinya, Arvind bertemu Meera, seorang penjelajah dan pemandu lokal yang skeptis namun berani. Keduanya tidak selalu sejalan—Arvind percaya pada bukti ilmiah, Meera percaya pada peringatan leluhur—namun perbedaan itu justru membuat mereka semakin tergantung satu sama lain ketika ancaman mulai muncul. Jejak perjalanan mereka menunjukkan bahwa Gajaana tidak hanya sekadar legenda—ia dilindungi oleh perangkap kuno, roh penjaga, dan kelompok pemburu harta internasional yang juga mengincarnya.
Konflik memuncak ketika muncul Rudran, pemimpin kelompok gelap yang percaya bahwa artefak tersebut dapat memberinya kekuasaan tak terbatas. Dengan jaringan kriminal luas dan pasukan bersenjata, ia terus memburu Arvind dan Meera melalui kuil purba, sungai berbahaya, dan reruntuhan yang penuh teka-teki. Arvind harus bertarung bukan hanya melawan musuh manusia, tetapi juga melawan ketakutan dirinya sendiri dan rahasia kelam yang terungkap dari masa lalu keluarganya.
Pada puncaknya, Gajaana (2025) menjadi kisah tentang pilihan moral antara melindungi kekuatan besar atau mengorbankannya demi keselamatan dunia. Arvind dan Meera menyadari bahwa kekuatan Gajaana terlalu berbahaya untuk jatuh ke tangan siapa pun. Dengan perpaduan aksi intens, misteri arkeologi, dan sentuhan mistik lokal, film ini menawarkan petualangan penuh ketegangan yang menyoroti keberanian, kepercayaan, dan arti sejati dari sebuah warisan kuno.