Home/Tv Shows//Twenty Five, Twenty One (스물다섯 스물하나 Seosmuldaseot Seumulhana)/Season 1/Twenty Five, Twenty One (스물다섯 스물하나 Seosmuldaseot Seumulhana) Season 1 Episode 12

Twenty Five, Twenty One (스물다섯 스물하나 Seosmuldaseot Seumulhana)

Season 1
Twenty Five, Twenty One (스물다섯 스물하나 Seosmuldaseot Seumulhana) Season 1 Episode 12
0
10 Views
0

Episode dimulai saat Seung‑wan menyaksikan guru menampar Ji‑woong — sebuah tindakan kekerasan fisik yang secara resmi telah dilarang. Ia melaporkan kejadian tersebut, namun aparat menanggapinya dengan acuh tak acuh Menyadari sistem tidak berpihak, Seung‑wan mengungkapkan kisah itu lewat radio PC‑cafe miliknya. Guru tersebut menuntut permintaan maaf publik, dan sebagai balasan dari tekanan tersebut, Seung‑wan memilih untuk keluar dari sekolah. Dukungan dari ibunya tidak tanggung-tanggung: ia tampil membela dan mendukung penuh keputusan putrinya

Sementara itu, rekan tim Hee‑do, Ye‑ji, menghadapi dilema serupa. Ia berniat berhenti dari dunia anggar—persis di titik kompetisi nasional—karena passion-nya sudah meredup. Hee‑do dan Yu‑rim turun tangan, membantu Ye‑ji menyiapkan fisiknya hingga mencapai babak 8 besar, di mana Ye‑ji akhirnya berhasil lolos dan memutuskan secara mandiri bahwa sudah saatnya ia lanjut ke fase baru dalam hidupnya

Dalam atmosfer konflik dan refleksi, hubungan Hee‑do dan Yi‑jin berkembang pesat. Saat malam pergantian tahun mendekat, Hee‑do dan Yi‑jin hanya berdua—sementara teman lainnya kembali ke keluarga masing-masing. Di detik-detik akhir tahun 1999 menuju 2000, Hee‑do mengambil inisiatif dan mencium Yi‑jin di dekat layar TV yang tengah menyiarkan Bel pada malam tahun baru Di sini, penonton menyaksikan momen ‘first love kiss’ mereka — sebuah titik balik sangat penting dalam hubungan mereka

Episode ini bukan sekadar tentang romansa; ia menyentuh makna keberanian: Seung‑wan yang memilih berdiri untuk keadilan, Ye‑ji mengejar impiannya, Hee‑do dan Yi‑jin melangkah ke cinta dewasa. Di luar itu, keputusan-keputusan yang diambil menegaskan tema utama: masa remaja bukan hanya beban rumah, tuntutan akademis, atau tekanan sosial, tetapi juga fase dimana kita menemukan batas diri, mengambil keputusan sulit, dan melangkah ke depan dengan berbagai konsekuensi. Episode ini adalah gerbang emosi yang membuat kisah para tokoh terasa semakin nyata.

Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21

Be the first to review “Twenty Five, Twenty One (스물다섯 스물하나 Seosmuldaseot Seumulhana)”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

There are no reviews yet.

Share

Movies
Search