Di awal episode, kita diperkenalkan pada sebuah kapal asing yang terdampar di lepas pantai Jepang tahun 1600. Di atas kapal itu adalah John Blackthorne, seorang pilot asal Inggris yang tiba di negeri asing yang sama sekali tidak dikenalnya. Kedatangannya mengejutkan para penduduk lokal karena ia adalah orang kulit putih pertama yang pernah mereka lihat. Blackthorne segera ditangkap oleh pihak berwenang setempat dan dibawa ke kastil terdekat untuk diinterogasi.
Sementara itu, ketegangan politik di Jepang semakin memanas. Tokugawa Yoshii Toranaga, salah satu daimyo paling berpengaruh, tengah menghadapi tekanan dari Dewan Para Regenten yang berambisi menjatuhkannya. Kedatangan Blackthorne pun menjadi isu politik yang sensitif, karena orang asing seperti dia dianggap sebagai potensi ancaman—atau justru peluang, tergantung siapa yang memanfaatkannya.
Blackthorne, yang dijuluki “Anjin” oleh orang Jepang (berarti “navigator” atau “pilot”), harus beradaptasi dengan budaya yang benar-benar asing baginya. Ia tidak mengerti bahasa Jepang, nilai-nilai masyarakat, maupun intrik politik yang mengelilinginya. Namun, kecerdasannya dalam navigasi laut dan pengetahuannya tentang bangsa Portugis, yang telah lebih dahulu menjalin hubungan dengan Jepang, membuatnya menjadi sosok yang berharga.
Episode ini ditutup dengan kesadaran bahwa keberadaan Blackthorne bisa menjadi titik balik besar dalam dinamika kekuasaan Jepang. Hubungan awal yang canggung antara Blackthorne dan para tokoh Jepang, terutama Lord Toranaga, membentuk fondasi utama narasi. “Anjin” bukan hanya pengantar karakter dan latar, tapi juga awal dari sebuah perjalanan epik yang penuh konflik budaya, kekuasaan, dan pengkhianatan.
Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21
There are no reviews yet.