Elle entend pas la moto kisah seorang perempuan tunarungu
Elle entend pas la moto Film dokumenter ini mengisahkan Manon, seorang perempuan muda tunarungu yang kembali ke rumah orang tuanya di dataran tinggi Haute‑Savoie, Prancis—sehari sebelum perayaan keluarga dimulai. Dalam keheningan alam pegunungan Alpen yang murni, Manon terhubung kembali dengan akar dan kisah keluarga lewat arsip video lama dan rekaman dokumenter yang dibuat oleh sang sutradara selama 25 tahun terakhir.
Perjalanan pulang ini bukan sekadar kunjungan fisik, tetapi juga perjalanan emosional. Didukung oleh cahaya wajah Manon yang cerah dan tenang, film ini menghadirkan narasi tentang keteguhan, keberanian, dan kebangkitan suara dalam kesunyian. Suara—or lebih tepatnya, kebutuhan akan pengakuan atas kondisi tunarungu—muncul sebagai tema penting: Manon menjadi simbol bahwa komunikasi dapat melampaui batas suara.
Film ini memanfaatkan keindahan visual lanskap Alpen sebagai latar yang lebih dari sekadar latar. Atmosfer alam yang sunyi memberi ruang bagi refleksi mendalam, mengizinkan penonton merasakan intensitas rasa kehilangan, harapan, dan pemulihan. Tiap frame membangun suasana yang menyentuh dan penuh makna, di mana kekuatan penceritaan tumbuh dari kesederhanaan—tanpa suara, namun sangat berbicara.
Dengan durasi sekitar 1 jam 30 menit, Elle entend pas la moto adalah sebuah karya dokumenter yang lembut dan elegan, merayakan resilien perempuan tunarungu, pentingnya memori keluarga, serta kekuatan menghadirkan suara dalam keheningan. Film ini juga dilengkapi dengan teks terjemahan khusus bagi penonton tunarungu dan penyandang gangguan pendengaran.