East of Wall (2025) berlatar di sebuah zona perbatasan yang terisolasi setelah terjadinya konflik panjang antara dua negara yang berseteru. Kawasan itu dipenuhi reruntuhan bangunan, pos militer yang ditinggalkan, dan ranjau yang belum dijinakkan. Di tengah kekacauan tersebut, seorang mantan prajurit bernama Calen Ward kembali ke wilayah itu untuk mencari adiknya yang hilang secara misterius. Meski perang telah usai, bayangannya masih terasa, dan Calen sadar bahwa wilayah timur tembok perbatasan menyimpan rahasia yang belum pernah terungkap.

Dalam pencariannya, Calen bertemu Dr. Mira Solis, seorang ahli antropologi yang sedang menyelidiki perubahan perilaku warga setempat setelah bertahun-tahun hidup di area konflik. Mira percaya bahwa ada kekuatan yang bekerja di luar batas pemahaman manusia—bukan sekadar trauma perang, melainkan sesuatu yang ditemukan oleh militer dalam operasi rahasia mereka. Walau awalnya enggan bekerja sama, Calen akhirnya menyadari bahwa pengetahuan Mira adalah satu-satunya kunci yang dapat membantunya menemukan adiknya.

Semakin jauh mereka memasuki wilayah timur tembok, semakin jelas bahwa kegelapan di sana bukan hanya metafora. Mereka menemukan bunker tersembunyi, rekaman operasi terlarang, dan jejak eksperimen yang menghasilkan efek psikologis ekstrem pada para subjek. Beberapa penduduk yang tersisa menunjukkan perilaku tidak wajar, seolah-olah dikendalikan oleh sesuatu yang tertinggal di bawah tanah. Calen mulai meragukan apa yang sebenarnya menimpa adiknya—diculik, berubah, atau sengaja disembunyikan oleh pihak berkuasa.

Menuju akhir cerita, East of Wall (2025) berubah menjadi perlombaan melawan waktu. Calen dan Mira harus membuka kebenaran sebelum proyek rahasia tersebut diaktifkan kembali oleh kelompok yang ingin memanfaatkan kekacauan sebagai senjata baru. Dengan ketegangan yang terus meningkat, film ini menggambarkan bagaimana perang tidak pernah benar-benar berakhir; ia hanya berubah bentuk. East of Wall menyajikan thriller intens tentang rahasia, manipulasi, dan upaya terakhir manusia untuk bertahan hidup di dunia yang telah hancur oleh ambisi.