De Ballonvaarder (2025) Gaby adalah seorang wanita berusia 37 tahun yang tinggal di peternakan ayam hias, merawat ibunya yang sakit (Mientje), membesarkan putranya yang berusia enam atau tujuh tahun, Kuif, dan mengalami hidup yang stabil namun juga penuh tanggung jawab tanpa banyak ruang untuk dirinya sendiri. Salah satu penghuni peternakannya adalah seekor ayam jantan bernama Bouillon, yang memiliki temperamen dan bahkan kecenderungan depresi — lambang kecil dari ketidaksempurnaan kehidupan Gaby yang tampak dari luar sederhana. Hari-harinya diisi dengan rutinitas, kewajiban, dan menjaga keseimbangan yang dia buat sendiri untuk melindungi keluarganya dari luka masa lalu dan kekecewaan.

Segalanya berubah ketika Arnaud, seorang pilot balon udara, secara tidak sengaja mendarat darurat di kandang ayam Gaby setelah balonnya jatuh. Kejadian itu memicu ketegangan antara Gaby dan Arnaud; kehadirannya yang semena-mena dan tampaknya arogan mengusik keharmonisan hidup Gaby. Arnaud kemudian menyewa lahan yang bersebelahan dengan kandang ayam, yang membuat interaksi mereka bertambah intens. Sementara itu, Kuif, anak Gaby, langsung tertarik pada sosok Arnaud — sosok baru yang membawa nuansa petualangan dan keceriaan ke dalam rutinitas mereka.

Hubungan antara Gaby dan Arnaud perlahan mulai berkembang: dari konflik, ketidaksepahaman, hingga tumbuh rasa simpati dan kehangatan. Tapi Gaby, yang terbiasa menjaga luka dan rahasianya sendiri, merasa takut membuka diri. Ia harus menghadapi tidak hanya tantangan eksternal — seperti merawat ibunya, memperhatikan keadaan keuangan, dan menjaga putranya bahagia — tapi juga konflik batin: mengenai kebenaran dan kebohongan yang ia ceritakan kepada Kuif, bagaimana masa lalu mempengaruhi hubungan masa kini, dan apakah ia sanggup menerima bantuan dan harapan baru.

Seiring cerita berkembang, rahasia dan rintangan emosional muncul ke permukaan. Keberadaan Arnaud tidak hanya mengusik hidup Gaby, tetapi juga menjadi katalisator yang memaksanya melihat kembali apa yang selama ini ia sembunyikan — kehilangan, rasa takut akan masa depan, dan keinginan untuk keindahan yang sederhana. De Ballonvaarder adalah kisah tentang menemukan keberanian untuk melepaskan rahasia, menghadapi kenyataan yang tidak nyaman, dan belajar bahwa kebenaran — meskipun terkadang menyakitkan — bisa menjadi pintu pembebasan. Film ini menyoroti tema cinta, kerentanan, cinta ibu, dan bagaimana satu peristiwa yang tampak kecil (seperti balon yang jatuh) bisa meruntuhkan tembok-tembok yang telah lama dibangun.