
Ash (2025) film fiksi ilmiah seorang teknisi luar angkasa
Ash (2025) adalah film fiksi ilmiah horor psikologis yang disutradarai oleh Flying Lotus dan dibintangi oleh Eiza González dan Aaron Paul. Ceritanya berpusat pada Riya, seorang teknisi luar angkasa yang terbangun sendirian di sebuah stasiun penelitian di planet terpencil bernama Ash. Di sekelilingnya, rekan-rekan satu tim ditemukan tewas mengenaskan, dan sistem keamanan stasiun terus memperingatkan adanya kehadiran misterius yang tidak teridentifikasi. Tanpa ingatan yang jelas mengenai kejadian sebelum ia tak sadarkan diri, Riya mulai dihantui oleh kilasan kenangan dan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Ketegangan meningkat ketika Brion, seorang penyelamat yang dikirim oleh perusahaan pengelola misi, tiba di lokasi. Meski pada awalnya tampak sebagai sekutu, Brion membawa agenda tersembunyi yang mulai terungkap seiring penyelidikan mereka terhadap apa yang terjadi di stasiun. Riya pun mulai mempertanyakan siapa yang bisa dipercaya—termasuk dirinya sendiri—terutama ketika realitas dan halusinasi mulai bercampur. Suasana stasiun yang sunyi, mencekam, dan penuh bahaya menciptakan tekanan psikologis yang terus meningkat.
Melalui serangkaian petunjuk dan rekaman yang ditemukan, Riya dan Brion perlahan-lahan mengungkap bahwa eksperimen rahasia yang dilakukan di stasiun tersebut mungkin telah membangkitkan sesuatu yang tidak manusiawi. Ketika kebenaran terkuak, mereka dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang mempertaruhkan bukan hanya nyawa mereka, tetapi juga keselamatan bumi. Ketegangan tidak hanya datang dari ancaman luar, tetapi juga dari perubahan dalam diri mereka sendiri yang tampaknya mulai dipengaruhi oleh entitas asing tersebut.
Ash adalah eksplorasi intens tentang trauma, identitas, dan ketakutan eksistensial dalam ruang terbatas dan isolasi ekstrem. Film ini menggabungkan gaya visual yang gelap dan atmosferik dengan desain suara yang mengganggu untuk menciptakan pengalaman menonton yang visceral. Dengan narasi yang ambigu dan twist psikologis, Ash mempertanyakan apakah manusia bisa tetap utuh dalam menghadapi kehancuran—baik dari luar maupun dari dalam. Film ini akan memuaskan penonton yang menyukai kisah horor fiksi ilmiah dengan kedalaman emosional dan atmosfer sinematik yang kuat.