A Line of Fire kisah kembali mantan agen FBI yang pensiun
A Line of Fire (2025) Jack “Cash” Conry adalah mantan agen FBI yang pensiun dari kehidupan lapangan setelah kematian istrinya. Ia memilih hidup yang tenang di Miami, fokus pada mengasuh dua putrinya dan berusaha menemukan arti kembali dalam kesehariannya. Walau bahagia di rumah, ada rasa kosong dan keinginan untuk kembali memberi dampak sebagai agen, sesuatu yang telah lama ia tinggalkan.
Kedamaian itu terusik ketika Jamie, keponakan dari mantan partner Cash di FBI, datang memohon bantuannya. Permintaan itu membawa Cash kembali ke dunia yang ia tinggalkan — sebuah dunia penuh intrik, bahaya, dan korupsi. Jamie terlibat dalam masalah yang lebih besar daripada yang tampak di permukaan, dan bantuan Cash bukan hanya soal melindungi yang lemah, tapi juga berhadapan dengan jaringan kriminal yang licin dan rahasia yang bisa mengguncang kepercayaan dirinya sendiri.
Ketika Cash menyelidiki lebih dalam, ia menghadapi konflik moral: antara apa yang benar, dan apa yang bisa dilepaskan agar keluarga tetap aman. Bahaya fisik datang: tembakan, konfrontasi, dan situasi di mana ia harus menggunakan pengalaman masa lalunya sebagai agen untuk menyelamatkan nyawa dan mengungkap kebenaran. Kota Miami dan kenyataan bahwa musuh bisa datang dari arah yang tak terduga membuat semua langkahnya dipenuhi risiko.
Di akhir cerita, A Line of Fire menekankan bahwa kadang untuk melindungi yang kita cintai, kita harus kembali ke tempat paling berbahaya — dan itu tidak selalu berarti kemenangan yang bersih. Cash harus membuat pilihan sulit. Keluarganya menjadi tumpuan emosional sekaligus motivasi agar ia tidak tenggelam dalam bayang‑bayang masa lalunya. Film ini menyuguhkan aksi yang intens, intrik yang menegangkan, dan drama pribadi tentang kehilangan, tanggung jawab, dan harapan akan pemulihan.