Delivery Run film action kisah seorang pengantar makanan
Delivery Run (2025) Lee Shaw adalah seorang pengantar makanan yang tinggal di daerah bersalju Nisswa, Minnesota. Dia terjebak dalam lingkaran utang besar dan ancaman dari pemberi pinjaman yang tak kenal ampun — membuatnya menerima shift malam ekstra demi meraih uang yang sangat dibutuhkan. Malam itu, ia memulai tugasnya dengan harapan dapat segera menyelesaikannya dan kembali pulang, namun suasananya segera berubah gelap.
Semuanya berubah ketika Lee mengalami insiden jalanan dengan sebuah snowplow raksasa. Sebuah pertengkaran kecil di jalan yang membeku memicu pengejaran mematikan — snowplow tersebut kemudian tampak “menargetkan” Lee, dan apa yang semula adalah shift biasa berubah menjadi perang hidup-mati di tengah salju dan kegelapan.
Lee kemudian terpaksa melarikan diri melalui jalan-terpencil, berhenti di rest-stop yang sepi, melintasi sungai beku, berupaya menghindar dengan mobil pengantarnya yang mulai bermasalah, dengan ponsel yang nyaris mati sebagai satu-satunya penghubung ke keselamatan. Ia bukan hanya mengejar ruang aman, tetapi juga bergumul dengan rasa bersalah, keputusan buruknya, dan utang yang membayanginya — membuat ketegangan tidak hanya fisik tapi juga emosional.
Di klimaksnya, film menghadirkan pertemuan puncak antara Lee dan pemburu misterius itu dalam lanskap dingin yang tak kenal ampun. Ketegangan mendorong Lee hingga batas — dia harus memilih: terus lari atau menghadapi ancaman secara langsung. “Delivery Run” bukan cuma thriller pengejaran jalanan, tetapi juga refleksi tentang tekanan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari yang bisa saja berubah jadi mimpi buruk nyata.