28 Years Later
28 Years Later (2025) Tiga puluh tahun telah berlalu sejak wabah virus Rage melepas kekacauan dan menewaskan jutaan orang. Di sebuah pulau terpencil yang dikelilingi laut—yang dihubungkan ke daratan lewat satu jalan sebab surut pasang—hidup sebuah komunitas yang selamat dan membentuk sistem isolasi agar tetap aman. Dua dari mereka adalah ayah, Jamie, dan putranya yang masih muda, Spike. Ibunya, Isla, menderita penyakit misterius yang melemahkan tubuhnya dan membuatnya tidak bisa ikut dalam rutinitas berburu yang sudah menjadi tradisi maskulinitas di komunitas tersebut.
Saat Spike dan Jamie meninggalkan pulau untuk melakukan “pemburuan pertama” Spike, mereka memasuki daratan yang dikuasai oleh kehancuran virus yang telah mengalami mutasi—tak hanya terhadap makhluk yang terinfeksi, tetapi juga terhadap sisa umat manusia yang mencoba bertahan. Di sana mereka menghadapi berbagai jenis “infected” baru, termasuk makhluk lamban tetapi beringas (“Slow Lows”) serta monster besar dan cerdas yang disebut “Alpha”. Dalam perjalanan ini, Spike mulai melihat sisi ayahnya yang selama ini ia kagumi dengan cara yang jauh dari sempurna, dan mulai mempertanyakan nilai‑nilai yang selama ini diwariskan padanya.
Di sisi lain, Isla yang tertinggal di pulau, mulai terhubung dengan dokter Ian Kelson yang memiliki obsesi untuk mengoleksi tengkorak korban virus dan menyusun monumen yang disebut “Bone Temple”. Ketika Jamie dan Spike menyusuri daratan, Spike harus menghadapi dilema moral yang sangat berat—antara kesetiaan terhadap keluarga dan komunitas, serta kenyataan pahit bahwa “kelangsungan hidup” berarti mengubah diri dan mengorbankan sebagian dari kemanusiaannya. Isla, yang akhirnya divonis menderita kanker terminal, memilih langkah yang sangat sulit dan personal, sementara Spike menyaksikan semua terjadi di luar zona nyaman pulau.
Menjelang akhir, Spike kembali ke pulau dengan membawa bayi yang tidak terinfeksi—hasil lahir dari infeksi yang tampaknya telah berubah secara biologis. Ia meninggalkan pesan untuk ayahnya dan komunitasnya, dan kemudian memilih untuk meninggalkan semuanya dan berjalan ke masa depan yang tak pasti, membawa bayi itu ke tempat yang lebih aman. Akhir film bersifat terbuka, dengan Spike ternyata diselamatkan oleh sosok misterius bernama Jimmy—yang menunjukkan bahwa kisah ini belum selesai. Tema‑tema seperti memori kolektif, evolusi moral pasca‑apokalips, dan bagaimana manusia merespon trauma serta isolasi menjadi inti dari film ini.
Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21

There are no reviews yet.